Purbalingga Siapkan 6 Rencana Aksi Penanganan Anak Terdampak Covid-19

  • 17 Feb
  • yandip prov jateng
  • No Comments

PURBALINGGA – Pemerintah Kabupaten Purbalingga merencanakan enam aksi penanganan anak yatim piatu/ yatim/ piatu, yang orang tuanya meninggal terinfeksi Covid-19.
Kabid Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, pada Dinas Sosial Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos Dalduk KB P3A) Purbalingga, Yuniati Adiningsih mengatakan rencana aksi yang akan dilakukan dalam penanganan anak terdampak Covid-19, pertama, layanan pendidikan dengan memastikan anak bisa terus bersekolah secara nyaman terhindar dari bullying. Kedua, layanan pengasuhan dengan memastikan pemenuhan hak anak dalam pengasuhan baik dengan kerabat, ayah, atau ibunya.
“Ketiga, memastikan layanan kesehatan anak terutama kerentanan stunting dan kekurangan gizi. Keempat, mematikan layanan psikososial, kelima layanan bantuan sosial, dan yang keenam layanan adminstrasi kependudukan,” katanya, seusai Workshop di Aula DinsosdaldukKBP3A Purbalingga, Rabu (16/2/2022).
Ditambahkan, berdasarkan data dari dinasnya, ada 384 anak yatim-piatu/yatim/piatu. 16 anak yatim-piatu, 172 anak yatim, dan 196 anak piatu. Sebanyak 373 anak sudah dilakukan assessment dan psikososial oleh tim pada tahun 2021.
“Tahun 2021, DinsosdaldukKBP3A sudah menyalurkan bantuan program atensi anak dari Kemensos untuk yatim-piatu/yatim/piatu karena Covid-19 berupa uang. Sejak bulan September-Desember 2021 dengan rincian bagi yang belum sekolah sebesar Rp300 ribu, dan yang sudah sekolah Rp200 ribu per bulan,” tambahnya.
Hasil workshop itu, menurut Yuniati, akan ditindaklanjuti beberapa dinas, seperti Dinas Pendidikan dan Kebudayaan dengan rencana aksi Program Mageh Sekolah, yang pelaksanaannya Maret-Juli 2022. Dinpermasdes merencanakan akan membuat surat edaran bupati terkait penggunanan dana desa untuk dana pendidikan, terutama anak putus sekolah
“Dari Kemenag akan memberikan bantuan rekomendasi kemudahan anak-anak terdampak masuk ke pondok pesantren. Dari Dinaker, akan memberikan pelatihan keterampilan, memfasilitasi pembuatan kartu kuning dengan sasaran 118 anak. Kemudian dari Bank Artha Perwira, akan membantu memberikan pinjaman modal usaha dalam bentuk keringanan bunga,” pungkasnya.

Penulis : dy
Editor : Ul, Diskominfo Jateng

Berita Terkait