PUNCAK SYAWALAN, BUPATI WONOGIRI DATANG DENGAN PARALAYANG KEMUDIAN BAGI KETUPAT  

  • 25 Jun
  • yandip prov jateng
  • No Comments

WONOGIRI – Tradisi Anum Ketupat (membagi ketupat) merupakan tradisi tahunan yang biasa digelar di Obyek Wisata Waduk Gajah Mungkur (WGM) Wonogiri berlangsung beda dari tahun-tahun sebelumnya. Pasalnya, tidak ada prosesi secara khusus dalam pesta ketupat tersebut. Ribuan ketupat sudah dikemas sedemikian rupa sehingga pengunjung bisa menikmati tidak harus dengan cara rebutan. Sedangkan gunungan ketupat, hanya berisi ketupat tiruan, yang isinya bukan nasi, melainkan kupon yang berisi sejumlah hadiah. Bagi yang beruntung, kupon tersebut ditukarkan ke panitia sesuai yang tertulis di kupon.

“Rebutan ketupatnya dibagi 2 sesi, anak-anak lebih dulu, lalu yang dewasa. Hal ini mengurangi resiko anak-anak yang terinjak-injak. Tahun ini suguhan ketupatnya gratis,” ujar Kepala UPT WGM, Pardiyanto.

            Yang beda lagi, yakni kedatangan Bupati Wonogiri yang menggunakan tandem paralayang. Bupati naik paralayang dari Puncak Joglo, Desa Sendang, Kecamatan Wonogiri. Kemudian turun di lapangan tidak jauh dari perhelatan andum ketupat digelar. Kedatangan Bupati beserta peserta paralayang yang lain sontak disambut sorak dan tepuk tangan para pengunjung WGM.

Bupati Wonogiri yang akrab dipanggil Jekek setelah kakinya mendarat di tanah langsung bergegas menuju panggung. Didampingi Kepala Dinas Pariwisata Pemuda Olahraga (Disparpora) Kabupaten Wonogiri, Sentot Sujarwoko,  Kepala Unit Pengelola Teknis Obyek Wisata Waduk Gajah Mungkur, Pardiyanto dan Duta Wisata Wonogiri lantas membagikan kupat kepada pengunjung.

Perayaan Andum Ketupat pada tahun ini merupakan sebagai puncak Syawalan Gebyar Gajah Mungkur yang telah dimulai sejak tanggal 15 hingga 24 Juni 2018 untuk menghibur masyarakat. Ia berencana menggelar hal serupa pada tahun depan dengan dikemas lebih menarik lagi dan menghibur masyarakat Wonogiri. (HUMAS-est)

Berita Terkait