Pujabakti Tri Suci Waisak Digelar Daring

  • 08 May
  • yandip prov jateng
  • No Comments

MUNGKID – Persatuan Umat Budha Indonesia (Permabudhi) menggelar pujabakti Trisuci Waisak 2564 BE/2020 secara daring, pada Kamis (7/5/2020) sore. Pujabhakti selama dua jam dimulai pukul 16.15 WIB sampai 18.15 WIB berlangsung di Vihara Mendut Kecamatan Mungkid Kabupaten Magelang. Ritual ini dipimpin Bhiku Sri Pannavaro Mahathera, yang juga pimpinan Sangha Theravada Indonesia.

Pujabhakti secara daring dilaksanakan untuk social distancing guna mencegah penyebaran Covid-19.

“Kita mengikuti anjuran pemerintah agar tidak melaksanakan kegiatan yang mengundang banyak orang,” kata Wahyu Utomo, sekretaris Vihara Mendut.

Umat Budha mengikuti pujabhakti ini secara live streaming melalui Youtube, Instagram dan Facebook. Tema dari Waisak tahun ini adalah “Persaudaraan Sejati Sebagai Dasar Untuk Keutuhan Bangsa

“Meskipun berlangsung dengan jumlah terbatas, tetap berlangsung secara khidmat,” tutur Wahyu.

Menjelang detik-detik Waisak pukul 17.44.51 WIB, semua bersikap anjali, umat berdoa kepada Sang Budha Gautama. Sebelum detik Waisak, Sri Pannavaro yang juga ketua Sangha Theravada Indonesia membacakan pesan Waisak. Dalam pesannya, Bante Pannavaro menyampaikan, ajaran Metta Karuna mengisi jiwa setiap umat Budha untuk menjadi tangguh dan tanggap terhadap penderitaan semua orang. Cinta kasih (metta) dan kepedulian sosial (karuna) adalah perekat keutuhan bangsa, dan wujud nyata Bhineka Tunggal Ika.

“Sikap mental metta dan karuna membentuk kesempurnaan perilaku (Paramita),” kata Pannavaro.

Ia juga menyampaikan, Pangeran Sidharta berusaha keras mencari jalan untuk membebaskan manusia dari penderitaan. Puncak usaha keras itu, beliau mencapai pencerahan sempurna sebagai Budha.

“Semua itu karena kepedulian (Karuna) beliau yang sangat besar terhadap penderitaan manusia,” ujar Pannavaro.

 

Candi Borobudur Lengang

 

Sementara itu, berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, sehari menjelang perayaan hari Tri Suci Waisak 2564 BE/2020, kawasan Candi Borobudur dan Mendut Kabupaten Magelang terlihat lengang. Tidak ada aktivitas apapun. Pasalnya, tahun ini DPP Perwakilan Umat Budha Indonesia (Walubi) tidak mengadakan perayaan Waisak di kedua candi tersebut.

“Iya kami telah menerima surat pemberitahuan dari DPP Walubi, bahwa tahun ini tidak menyelenggarakan perayaan Tri Suci Waisak baik di candi Borobudur maupun Mendut,” kata Sekretaris PT Taman Wisata Candi (TWC) Emilia Untari di kantor TWCB, Rabu (6/5/2020).

Emilia mengatakan, pihaknya dalam hal ini bukan sebagai penyelenggara, melainkan hanya ketempatan saja. Sehingga TWCB hanya mengikuti, apalagi dalam kondisi seperti sekarang ini. Emilia yang didampingi GM PT TWCB, I Gusti Putu Ngurah Sedana, menjelaskan, DPP Walubi tidak mengadakan perayaan Tri Suci Waisak lantaran mengikuti anjuran pemerintah untuk mencegah penyebaran Covid-19.

Dalam suratnya, Walubi meminta agar seluruh majelis-majelis dan umat Budha di seluruh dunia untuk berdoa dan merayakan kelahiran, tercapainya penerangan sempurna dan kematian sang Budha Gautama itu di rumah masing-masing.

Surat itu ditandatangani Ketua Harian DPP Walubi Bikhu Pabhakaro Maha Thera dan Sekjen Bhiku Khanit Safifiano. Surat itu juga ditembuskan kepada Gubernur dan Kapolda Jateng berikut jajarannya.

Menurut Emilia, pihaknya juga melarang bila ada umat Budha yang akan mengadakan perayaan Waisak. Sebab sampai saat inipun, destinasi wisata masih ditutup hingga 13 Mei 2020. Namun demikian, pihaknya masih tetap menunggu perkembangan lebih lanjut, dan akan terus mengikuti imbauan dari pemerintah.

Kentiyono, pengurus Griya Vipassana Avalokitesvara, Bojong Mendut Kabupaten Magelang membenarkan pihaknya menerima surat dari DPP Walubi tentang peniadaan perayaan Tri Suci Waisak. Ia mengatakan, biasanya DPP Walubi menyelenggarakan berbagai kegiatan dalam rangka Waisak, seperti baksos pengobatan gratis dan pemberian sembako.

Pada tahun-tahun sebelumnya, sehari menjelang perayaan, di Candi Mendut diadakan persemayaman Air Suci dari Umbul Jumprit Temanggung serta Api Abadi dari Mrapen Grobogan Jateng. Namun tahun ini, ribuan umat Budha dari seluruh Indonesia dan luar negeri harus menjalani peringatan Waisak dari rumah masing-masing.

Penulis : Widodo Anwari
Editor : WH/Diskominfo jtg

Berita Terkait