POTENSI BENCANA TINGGI,PMI HARUS SELALU TINGKATKAT KESIAPSIAGAAN

  • 22 Mar
  • yandip prov jateng
  • No Comments

PURWOREJO-  Wilayah Kabupaten Purworejo yang terdiri atas dataran, pegunungan, perbukitan, dan pantai, memungkinkan terjadinya berbagai jenis ancaman serta memiliki potensi bencana yang tinggi. Berdasarkan perhitungan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) tentang Indeks Risiko Bencana Indonesia, Kabupaten Purworejo menempati urutan ke-18 dari 496 kabupaten/kota se-Indonesia atau urutan ke-2 dari 35 kabupaten/kota se-Provinsi Jawa Tengah, dengan kelas risiko tinggi.
Hal itu diungkapkan Bupati Purworejo Agus Bastian SE MM saat membuka Musyawarah Kerja PMI Kabupaten Purworejo Tahun 2018, di Aula SMK Negeri 3 Purworejo.
“Dalam kaitan ini, tugas PMI adalah memberikan edukasi kepada masyarakat untuk siaga menghadapi segala kemungkinan yang terjadi. Ketika musibah datang seringkali tidak dapat kita hindari, namun dengan bersiaga dan mempersiapkan diri tentu lebih baik, sehingga penderitaan dan risiko dapat diminamilisasi,” ungkap Bupati.
Di hadapan sekitar 80 pengurus PMI Kabupaten, PMI kecamatan, dan peninjau, Bupati menyebut bahwa memasuki tahun 2018 ini, PMI mendapat kado istimewa berupa disahkannya Undang-Undang Nomor 1 tahun 2018 tentang Kepalangmerahan.
“Adanya Undang-Undang ini diharapkan dapat memperkuat pijakan gerakan PMI dalam berkiprah di tengah masyarakat dan semakin mengokohkan eksistensi PMI,” sebutnya.
Selain itu, kebutuhan darah dari tahun ke tahun selalu meningkat, sehingga terpenuhinya kebutuhan darah bagi yang membutuhkan, harus benar-benar diperhatikan oleh PMI. Sebagai obat yang tidak dapat dibuat di perusahaan farmasi, darah harus diusahakan stoknya agar tetap terjaga. PMI harus terus melakukan rekruitment para dermawan darah, dengan pendekatan yang arif dan manusiawi sehingga mereka tetap setia menjadi pendonor.
“Musyawarah kerja ini hendaknya dapat dijadikan sebagai sarana yang strategis guna merumuskan berbagai program kebijakan yang mampu memantapkan eksistensi dan peran PMI di tengah-tengah kehidupan masyarakat, sekaligus sebagai wahana evaluasi. Hal-hal baik yang telah dilaksanakan selama ini agar dapat dipertahankan, sementara kendala atau persoalan yang masih dihadapi agar dicarikan solusi terbaiknya melalui forum ini,” tandasnya.
Hal senada juga diungkapkan oleh Ketua PMI Purworejo yang juga Wakil Bupati Purworejo, Yuli Hastuti SH. Dirinya meminta agar seluruh pengurus PMI Kabupaten, Kecamatan, KSR dan relawan lain meningkatkan upaya terpadu yang terkordinasi, baik dengan BPBD maupun dinas terkait lainnya.
“Tentunya tidak hanya sigap dalam upaya penanganan bencana, melainkan juga pada upaya preventif penanggulangan bencana,” katanya.

Berita Terkait