Portal Berita
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah
Ponpes Darul Abror Panen Perdana Demplot Tanaman Melon
- 01 Apr
- yandip prov jateng
- No Comments

BOYOLALI – Pengembangan Ekonomi Pesantren di Pondok Pesantren (Ponpes) Darul Abror di Desa Pengkol Kecamatan Karanggede, bekerja sama dengan Bank Indonesia, menunjukkan hasil. Pada Kamis (31/3/2022), dilakukan panen perdana demplot uji coba tanaman melon dengan metode green house, di pesantren yang memiliki 200 orang santri tersebut.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Solo Nugroho Joko Prastowo mengatakan, Pondok Pesantren Darul Abror telah mengembangkan usaha pertanian hortikultura sejak 2015, namun hasilnya belum optimal. Ponpes memiliki tanah wakaf yang cukup luas, tapi pemanfaatannya belum optimal. Penyebabnya, keterbatasan peralatan mesin pertanian untuk pengolahan lahan, keterbatasan irigasi, dan serangan hama tanaman.
Untuk mengatasi berbagai kendala ini, Bank Indonesia memberikan Program Sosial Bank Indonesia (PSBI) berupa pembangunan green house, sarana prasarana irigasi, dan alat pertanian, termasuk satu unit cultivator (mesin bajak). Selanjutnya, pesantren mengembangkan demplot uji coba tanaman melon di green house seluas 300 meter persegi. Jenis melon yang ditanam adalah varietas Alina dengan jumlah populasi kurang lebih 500 batang yang mulai disemai pada Januari 2022. Saat ini umur tanaman 65-70 hari setelah tanam, dan sudah menunjukkan ciri masak panen optimal.
Joko Prastowo menilai, dengan adanya proses pembelajaran itu, dapat meningkatkan pengetahuan kewirausahaan bagi para santri, sekaligus meningkatkan kemandirian ekonomi bagi pesantren untuk kualitas pendidikannya.
“Pesantrennya makin maju secara keuangan, mandiri, membiayai proses belajar mengajarnya, dan para santrinya dapat belajar berwirausaha. Jadi ngaji fikih, tapi juga ngaji sugih (kaya),” ujarnya.
Pada kesempatan itu hadir pula Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretaris Daerah Kabupaten Boyolali Insan Adi Asmono. Dalam sambutannya, dia menyampaikan apresiasi kepada Bank Indonesia atas bantuan dan pendampingan kepada ponpes. Menurutnya, Pemerintah Kabupaten Boyolali akan menyinkronisasi dan mereplikasi inovasi Bank Indonesia tersebut.
“Moga-moga ngaji untuk melon ini khatam, berkah, manfaat bagi kita semua, dan masyarakat ke depannya sebagai salah satu ilmu yang kita dapatkan di pondok pesantren,” katanya.
Sementara itu, pimpinan Ponpes Darul Abror Abdullah Hafid mengungkapkan rasa terima kasihnya atas program pengembangan ekonomi pesantren tersebut. Lahan yang mulanya tidak terpakai di pesantren Darul Abror, menjadi lebih produktif bagi para santri, terutama bagi santri Sekolah Menengah Atas (SMA). Sehingga mereka memiliki pengetahuan lain seperti ilmu pertanian.
“Jadi dengan belajar edukasi pertanian itu mereka jadi punya bekal. Dia bisa berjuang di masyarakat, mengamalkan ilmunya sambil bekal ilmu pertanian diterapkan di kampungnya masing-masing,” ungkapnya.
Penulis: Diskominfo Kabupaten Boyolali
Editor: WH/Ul, DiskominfoJtg