PENGEMBANGAN PELAYARAN DI PESISIR SELATAN JAWA, SANGAT STRATEGIS

  • 31 Oct
  • dev_yandip prov jateng
  • No Comments

CILACAP-Gagasan dan aspirasi pengembangan pelayaran perintis di pesisir selatan Pulau Jawasangat strategis. Karena masih adanya ketimpangan pertumbuhan ekonomi wilayah Jawa Bagian Selatan dibandingkan dengan wilayah Jawa Bagian Utara. Bahkan hampir 95 persen kegiatan angkutan laut ada di Pesisir Utara Pulau Jawa.

Hal tersebut dikemukakan Plt Sekretaris Daerah Kabupaten Cilacap, Drs. Farid maruf, MM, ketika mewakili Bupati membuka Seminar Pengendalian Inflasi Daerah/TPID, di ruang Gadri Pendopo Wijayakusuma Cilacap, Selasa (31/10).

Seminar sehari mengambil tema “Pengembangan Pelabuhan Cilacap sebagai Pelabuhan Perintis Dalam mewujudkan Pertumbuhan Ekonomi dan Sinergi Lintas Daerah Selatan Jawa”.

Lebih lanjut dikatakan, upaya pengembangan pelabuhan Cilacap tentunya harus kita dukung bersama, sehingga benar-benar dapat terwujud dan mampu meningkatkan kegiatan ekonomi masyarakat dan diharapkan dapat mengurangi tingkat kemiskinan yang masih tinggi di Kawasan Pesisir Selatan Pulau Jawa.

Selain itu, kebijakan pelayaran perintis dapat merangsang pertumbuhan wilayah dan meningkatkan pendistribusian komoditas yang dapat menekan biaya angkutan, sehingga harga komoditas dapat lebih terjangkau oleh masyarakat.

Hal tersebut, lanjut Sekda, merupakan salah satu faktor yang penting bagi upaya pengendalian inflasi oleh Tim Pengendalian Inflasi Daerah Kabupaten Cilacap. Oleh karena itu, diharapkan kebijakan pelayaran perintis di Pesisir Selatan Pulau Jawa harus diperjuangkan bersama agar dapat terwujud.

Sekda juga mengemukakan, dalam pengembangan Pelayaran Perintis di Pesisir Pulau Jawa, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah melalui Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Tengah menetapkan Pelabuhan Tanjung Intan Cilacap sebagai pelabuhan pangkalan dalam pelayaran perintis di pesisir selatan Pulau Jawa.

Penetapan tersebut didasari antara lain bahwa Pelabuhan Tanjung Intan merupakan satu satunya pelabuhan di Pantai Selatan Pulau Jawa yang merupakan pintu gerbang perekonomian bagi daerah Jawa Tengah Bagian Selatan, Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Barat Bagian Timur terutama untuk perdagangan ekspor/ Impor maupun antar pulau.

Selain itu pelabuhan Cilacap merupakan satu-satunya pelabuhan di Pantai Selatan Pulau Jawa yang memiliki beberapa potensi, lahan pelabuhan yang masih luas guna pengembangan industri dalam wilayah pelabuhan serta tersedianya akses Kereta Api, sehingga dapat dikembangkan dalam sektor perdagangan untuk memenuhi ekspor maupun impor.

Tentunya harus kita pahami bersama, menurut Sekda, bahwa peningkatan pertumbuhan perekonomian suatu wilayah sangat ditentukan oleh kondisi  sarana dan prasarana, infrastruktur serta pemanfaatan kondisi wilayah yang dapat mendukung kelancaran kegiatan perekonomian.

Selain itu, Kabupaten Cilacap juga mempunyai beberapa industri besar seperti PT. Pertamina, PT. Semen Holcim, PLTU Karangkandri, PLTU Bunton dan industry lainnya yang keberadaannya memberikan dampakterhadap daerah-daerah hinterland seperti Banjarnegara, Purbalingga, Banyumas, Cilacap, Kebumen dan Wonosobo serta Kabupaten/ kota wilayah Jawa Barat Bagian Timur.  Dengan Potensi dan posisi wilayah yang strategis tersebut diharapkan dapat mendukung pengembangan Pelayaran Perintis di Selatan Pulau Jawa, ujar Sekda.

Dengan ditetapkannya Pelabuhan Tanjung Intan Cilacap sebagai pelabuhan  pangkalan dalam pelayanan perintis di Pesisir Selatan Pulau Jawa, Pemerintah Kabupaten Cilacap menyambut baik hal tersebut, denganmenerbitkan Rekomendasi Bupati Cilacap Nomor : 532.3/7182/17 Tahun 2015 untuk mendukung Keputusan Menteri Perhubungan RI Nomor. KP905 Tahun 2016 tentang Rencana Induk Pelabuhan Tanjung Intan Cilacapdan Peraturan Daerah Kabupaten Cilacap Nomor 9 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah yang didalamnya memberikan ruang bagi Rencana Pengembangan Pelabuhan Tanjung Intan.

Sekda juga menyampaikan, bahwa potensi wilayah pelayanan atau hinterland Pelabuhan Tanjung Intan Cilacap tidak hanya terbatas pada Kabupaten Cilacap, namun juga kabupaten/ kota disekitarnya.

Potensi ekspor wilayah hinterland Pelabuhan Tanjung Intan juga tidak terbatas hanya pada hasil sumber daya alamnya saja, tetapi juga produk olahan lain, sehingga untuk memanfaatkan potensi pelabuhan  dalam mendukung Pelayaran Perintis di selatan Pulau Jawa,  perlu segera dilakukan survey potensi komoditas untuk mendapatkan data yang obyektif dan valid tentang demand dan Potensi Ekonominya yang dapat menunjang Angkutan Pelayaran Perintis di Pesisir Selatan Pulau Jawa.

Disamping itu, Pemerintah Kabupaten/Kota disekitar Cilacap diharapkan ikut melakukan kegiatan Sosialisasi kepada stackholder/ pelaku usaha yang akan menjadi obyek dan Pelayanan Pelayaran Perintis di Selatan Pulau Jawa, ujar Sekda.

Menurut Kepala Bagian Perekonomian Setda Kabupaten Cilacap, Umar Said, seminar pengembangan Pelabuhan Cilacap, diikuti 60 orang peserta terdiri dari Kepala Dinas instansi, Camat se eks Kotip Cilacap, BUMN/BUMD, Swasta dan Perguruan Tinggi.

Seminar mengetengahkan dua orang narasumber yakni Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Purwokerto, yang disampaikan Pjs. Kepala Perwakilan BI Purwokerto Fadil Nugroho dan Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Cilacap, Suwigyo.

Seminar juga dihadiri Bupati Banyumas, Bupati Purbalingga, Bupati Banjarnegara, Bupati Kebumen, Bupati Wonosobo, Bupati Ciamis, Bupati Pangandaran, Bupati Tasikmalaya, Walikota Tasikmalaya dan  Walikota Banjar. (hromly)

 

Berita Terkait