Pemuda Purbalingga Melaju ke Penjurian Pemuda Pelopor Tingkat Nasional

  • 12 Oct
  • yandip prov jateng
  • No Comments

PURBALINGGA, INFO – Dona Wahyuni de Fretes atau yang akrab disapa Dona berhasil melaju ke tahap penjurian Lomba Pemuda Pelopor Tingkat Nasional Tahun 2018. Hal ini berdasarkan dengan surat dari Kementerian Pemuda dan Olahraga RI Nomor: 10.10.1/DII-1/X/2018 perihal Pemanggilan Peserta Pemilihan Pemuda Pelopor Tingkat Nasional.

Sebelumnya, telah diadakan fact finding (pencarian fakta,Red) terkait bidang kepeloporan yang ditekuni. Dimana tim fact finding Pemilihan Pemuda Pelopor Tingkat Nasional telah melakukan pencarian fakta di Kampung Warna, Kecamatan Bobotsari  sebagai kepeloporan Dona pada Sabtu, 15 September yang lalu.

Ada 49 peserta dari seluruh penjuru Indonesia yang akan bersaing dalam Pemilihan Pemuda Pelopor Tingkat Nasional. 49 peserta ini terbagi dalam lima bidang kepeloporan yang meliputi bidang pangan, bidang inovasi teknologi,bidang Sumber Daya Alam, Lingkungan dan Pariwisata (SDA L dan P), bidang Agama dan Sosial Budaya serta terakhir bidang Pendidikan.

Dona akan mewakili Purbalingga sekaligus Jawa Tengah di bidang SDA L dan P yang akan bersaing dengan sembilan peserta dari seluruh Indonesia. Hal ini tentunya menjadi sebuah kebanggaan tersendiri bagi Dona karena mampu membawa nama baik Purbalingga sekaligus Jawa Tengah di tingkat Nasional.

“Perasaannya ya pastinya seneng dan gak percaya bisa lolos lagi untuk ikut penjurian di tingkat nasional,” kata Dona saat dihubungi, Jumat (12/10).

Ditanyai soal persiapan, Dona menuturkan ada banyak hal yang harus dipersiapkan untuk mengikuti penjurian yang akan berlangsung (15-18/10) di Fave Hotel, Jakarta Pusat. Beberapa persiapan yang ia lakukan sebelum penjurian yakni bahan presentasi, video profil kepeloporan, dan produk kepeloporan.

“Yang dipersiapkan paling utama harus siap mental, karena di Jakarta nanti saya juga pemaparan di depan juri, saya juga mempersiapkan display di sana yang wajib saya bawa kerajinan pemuda dari kampung warna, dan kerajinan tangan dari ibu-ibu kampung warna,” ujarnya.

Menurutnya, terpilihnya kepeloporannya untuk melaju ke tahap penjurian Pemuda Pelopor Tingkat Nasional  berkat dukungan dari warga setempat yang memang ikut berkontribusi untuk menjadikan kampung yang dulunya kumuh menjadi kampung yang bersih dan penuh warna. Lomba Pemuda Pelopor yang diikuti, baginya merupakan kesempatan untuk lebih memperkenalkan Kampung Warna kepada masyarakat luas.

“Adanya lomba ini semoga mampu mengangkat derajat warga Kampung Warna dan menyelesaikan permasalahan yang ada di Kampung Warna Bobotsari,” ungkap perempuan yang berprofesi bidan di RSUD Goeteng Taroenadibrata. (PI-7)

Berita Terkait