PEMKOT SIAPKAN 20 RIBU PAKET SEMBAKO BAGI WARGA KORBAN ROB

  • 31 May
  • yandip prov jateng
  • No Comments

PEKALONGAN – Pemkot Pekalongan akan membagikan sebanyak 20.000 paket sembako bagi warga terdampak rob di wilayah Kecamatan Pekalongan Utara dan Kecamatan Pekalongan Barat. Bantuan tersebut rencananya akan didistribusikan mulai Rabu (30/5).

Bantuan logistik yang akan dibagikan, merupakan hasil pengajuan bantuan ke Provinsi berupa bantuan beras penyangga ditambah pengadaan dari dana tak terduga Pemkot Pekalongan.
Hal itu diungkapkan Sekda Kota Pekalongan, Sri Ruminingsih dalam rapat koordinasi gabungan komisi DPRD bersama eksekutif, Senin (28/5) di Ruang Rapat Komisi A. Per paket sembako, berisikan beras sebanyak 2,5 kilogram, empat mi instan dan seperempat kilogram gula pasir. “Permintaan bantuan ke provinsi sudah resmi kami ajukan. Yang diajukan yakni sebanyak 50 ton beras penyangga. Semoga Rabu sudah datang, dan bisa dibagikan kepada masyarakat terdampak rob. Nanti jika da kekurangan Pemkot juga akan membeli melalui dana tak terduga yang masih tersisa,” ungkapnya.

Pemberian bantuan tersebut merupakan tindaklanjut terhadap penanganan masyarakat terdampak rob. Untuk sementara waktu, dikatakan Sekda dapur umum di GOR Jetayu masih akan dibuka mengingat masih ada pengungsi yang bertahan. “Kami sudah inventarisir untuk warga terdampak rob ada sekitar 20.000 KK. Jumlah itu yang nanti akan kami berikan bantuan paket sembako,” tambahnya.
Mengenai dana tak terduga yang dapat digunakan, dari jumlah Rp2 miliar saat ini masih tersisa sebantak Rp 450 juta. Namun dari jumlah tersebut, Rp100 juta akan digunakan untuk pasar darurat. Selain dana tak terduga, juga masih terdapat dana cadangan sebesar Rp130 juta yang ada di BPBD.
Pemkot, sambung Sekda, juga berencana akan menggeser anggaran untuk terlebih dulu digunakan dalam penanganan masyarakat terdampak rob.

“Kami sudah sampaikan untuk dana darurat ini sudah habis sehingga kami akan mencoba konsultasi untuk menggeser dana yang ada, yang terpenting masyarakat tertangani. Sementara ini penanganan hanya dapat dilakukan dengan pemberian bantuan logistik maupun makanan siap saji. Sementara untuk fisik kemungkinan belum bisa dilakukan.”

Dalam paparannya, Sekda mengatakan bahwa penanganan warga terdampak rob sudah dilakukan sejak 22 Mei, dimana sudah ada informasi warga yang mengungsi. Kemudian pada 23 Mei, banjir rob mencapai puncaknya dan ribuan warga mengungsi. Pemkot selanjutnya memutuskan mendirikan dapur umum untuk menyuplai kebutuhan makanan masyarakat yang mengungsi.
“Kondisi tanggal 24 Mei, masih ada pengungsi sebanyak 1.592 di utara dan 793 di barat. Namun mulai ada pengurangan karena rob sudah mulai surut. Sejak terjadi bencana, kami sudah lakukan koordinasi internal dengan BPBD dan Dinsos untuk menyiapkan dapur umum. Selain dari Pemkot, pengadaan makanan siap saji juga dibantu dari donatur. Relawan dari semua unsur, ormas dan elemen masyarakat lain juga semua bergerak membantu baik evakuasi maupun dapur. Selain di GOR, juga ada beberapa titik dapur umum yang didirikan mandiri oleh masyarakat,” tuturnya.
Selain bantuan logistik maupun makanan, Pemkot juga menyiapkan bantuan kesehatan bagi masyarakat. Dinkes Kota Pekalongan membentuk tujuh tim kesehatan yang ditempatkan di GOR Jetayu, Kecamatan Utara, Rusunawa Slamaran, Kelurahan Kandang Panjang, Kelurahan Pasir Kraton Kramat, Stadion Hoegeng dan Bandengan.

“Tim terdiri dari seluruh puskesmas, BPKM, rumah sakit, PMI dan perguruan tinggi. Seluruh puskesmas rawat inap bersama seluruh rumah sakit juga kami siagakan. Yang menjadi kendala memang tingginya air membuat petugas sulit menjangkau beberapa wilayah. Bahkan dua mobil ambulans kami juga mogok, karena tidak bisa menerjang tingginya air,” jelas Kepala Dinkes, Slamet Budiyanto.

*DPRD Apresiasi Kinerja Pemkot

Paparan Sekda Kota Pekalongan mengenai langkah penanganan terhadap banjir rob yang terjadi, mendapat apresiasi dari anggota DPRD dalam rapat tersebut. Anggota Komisi B, Fauzi Umar Lahji menyampaikan apresiasinya terhadap Pemkot Pekalongan dan seluruh OPD. Serta kepada seluruh elemen masyarakat yang sigap dan peduli dengan turut memberikan bantuan.
“Apresiasi terhadap masyarakat Kota Pekalongan, dermawan dan teman-teman OPD yang bersama-sama bagaimanapun caranya melakukan penanganan terhadap masyarakat terdampak rob. Masyarakat Kota Pekalongan luar biasa. Tapi yang mungkin menjadi masukan kami dalam pendistribusian bantuan nasi bungkus strateginya harus diperbaiki,” katanya.
Wakil Ketua Komisi B, Budi Setiawan juga menyatakan hal serupa. Ia mengucapkan terima kasih kepada seluruh jajaran OPD Pemkot Pekalongan. Menurut Wawan, sapaan akrabnya, upaya yang dilakukan Pemkot sudah maksimal. Namun ia mengingatkan Pemkot juga harus menyiapkan penanganan masyarakat dan wilayah terdampak pasca banjir rob.

“Terutama untuk masalah kesehatan dimana kami mendapatkan informasi bahwa usai rob surut, airnya menghitam dan ini potensi penyakit. Kami berharap agar tim kesehatan mulai harus turun ke wilayah-wilayah terdampak. Harapan kami posko juga jangan dibubarkan dulu, karena meskipun sudah surut, namun ini belum habis tuntas,” harapnya.

Ketua Komisi A, Rizqon menyatakan bahwa apa yang sudah dilakukan Pemkot Pekalongan sudah maksimal. “Kami yakin upaya yang dilakukan sudah maksimal. Tinggal bagaimana kedepan agar dioptimalkan kembali agar masyarakat benar-benar tertangani,” pesannya.

Anggota Komisi B, Mofid menyampaikan bahwa yang dilakukan Pemkot sudah maksimal. Jika terhadi kekurangan, ia memaklumi karena tenaga yang terbatas. Mofid juga mengingatkan agar pasca banjir rob Dinkes harus mulai mendistribusikan obat-obatan terutama obat kulit karena kondis lingkungan yang berpotensi menimbulkan penyakit. “Distribusikan lewat kelurhan, RT dan RW karena saat ini obat tersebut dibutuhkan masyarakat,” katanya.

Dalam rapat tersebut, hadir seluruh pimpinan komisi A, B dan C. Namun dalam rapat, tak bisa diambil keputusan, karena teknis rapat belum diatur dalam tatib. (Dinkominfo Kota Pekalongan)

Berita Terkait