Pemkot Akan Gelar Simulasi Skala Besar  Ujian Berbasis Komputer Daring 2020

  • 17 Nov
  • yandip prov jateng
  • No Comments

KOTA PEKALONGAN – Dinas Pendidikan (Dindik) Kota Pekalongan akan melakukan Simulasi Skala Besar (SSB) Asesmen Kompetensi Minimun (AKM) Ujian Berbasis Komputer Daring (UBKD) 2020 untuk satuan pendidikan jenjang SMP/MTS, dan SD/MI yang diselenggarakan mulai 1 dan 8 Desember 2020. Siswa yang dilibatkan paling banyak lima orang setiap satuan pendidikan.

Hal itu diungkapkan Kepala Bidang Pembinaan Pendidikan Dasar, Unang Suharyogi saat ditemui di ruang kerjanya, Senin (16/11/2020). Disampaikan, persiapan pelaksanaan SSB UBKD 2020 akan diikuti sebanyak 15 SD, lima MI, 28 SMP, dan lima MTS. Di mana masing-masing sekolah terdiri dari lima siswa dan guru yang tergabung dalam Kelompok Kerja Guru (KKG).

 

“Sebelumnya para guru sudah kami latih pada Kamis (12/11/2020) hingga Jumat (13/11/2020) lalu. Kami menghadirkan 15 (orang) guru dari KKG yang nantinya akan mendampingi siswa pada saat simulasi SSB UBKD,” ungkap Unang.

 

Ia menyebut, jadwal pelaksanaan simulai SSB UBKD yakni jenjang SMP/MTS pada 1 Desember untuk kelas VIII, sedangkan untuk jenjang SD/MI akan dilakukan pada 8 Desember 2020 untuk kelas IV.

 

Unang menambahkan, meskipun pada pelaksanaan simulasi SSB UBKD hanya dilakukan sampling sekolah, namun pada saat pelaksaan UBKD 2021 rencananya akan diterapkan di seluruh satuan pendidikan dari SD/MI hingga SMA/SMK pada Agustus.

 

“Kami berkolaborasi dengan Kemenag. Mengingat kondisinya tentu akan berbeda pada setiap sekolah. Sehingga hasil yang didapatkan nanti, akan menjadi bahan evaluasi dan perbaikan bagi guru. Sample anak yang dipilih tidak ditentukan dari sekolah melainkan dari pusat melalui dapodik,” tutur Unang.

 

Ia berharap siswa tidak hanya memiliki kompetensi literasi dan numerasi yang baik, namun juga terbentuk karakter dan kepedulian lingkungan.

 

“Poin yang diujikan tidak hanya numerik dan literasi, tetapi juga survei karakter dan lingkungan. Ini penting untuk disampaikan ke anak agar ke depan menjadi bekal anak. Kami juga mengimbau, untuk tidak menempatkan anak pada kondisi seperti UN. Namun simulasi ini dijadikan sebagai proses pembelajaran yang menyenangkan, sehingga menangkis kesan menakutkan,” kata Unang.

 

Penulis : Tim Komunikasi Publik Dinkominfo Kota Pekalongan

Editor : dnk/ul Diskominfo Jateng

Berita Terkait