Pemkab Silaturahmi Bersama Keluarga Besar Muhammadiyah Purbalingga

  • 17 Jul
  • yandip prov jateng
  • No Comments

PURBALINGGA – Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Purbalingga, pada Ahad (15/7) menggelar acara Silaturahmi Keluarga Besar Muhammadiyah dalam pelepasan calon jamaah haji KBIH Muhammadiyah dan penggalangan dana pengadaan tanah RS PKU Muhammadiyah Purbalingga. Acara ini juga dihadiri oleh tokoh nasional Prof Dr H M Amien Rais MA serta Ir H Taufik Kurniawan MM yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua DPR RI. Sementara itu dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab)  Purbalingga dihadiri Asisten Pemerintahan dan Kesra Sekretaris Daerah Kabupaten Purbalingga Drs Agus Winarno MSi mewakili Plt Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi SE BEcon (Tiwi).

Ketua PDM Purbalingga Ali Sudharmo SPd menyatakan ada agenda besar pembangunan fisik dari PDM Purbalingga untuk waktu yang akan datang ini. Diantaranya pembangunan RS PKU Muhammadiyah senilai Rp 15 miliar, gedung dhakwah senilai Rp 4 miliar juga merintis adalah berdiriya perguruan tinggi Muhammadiyah.

Ali mengatakan pembangunan RS PKU Muhammadiyah ini sebagai wujud kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Purbalingga untuk membantu pelayanan masyarakat di bidang kesehatan. Oleh karena itu, pada pertemuan kali ini, pihaknya juga melaksanakan penggalangan dana yang dikordinir oleh LazizMu kepada seluruh hadirin agar progresnya bisa berlangsung dengan lancar.

Adapun yang dibutuhkan dalam pembangunan itu, yakni pembelian tanah seluas 3200 m2 atau 226 ubin dengan harga Rp 7 juta/ubin. Selain itu juga pembangunan sebanyak 50 kamar dengan nilai Rp 45 juta/kamar. “Inshalloh melalui penggalangan dana ini tanah yang sudah kami sepakati dengan pemilikinya di bulan Agustus nanti bisa dibayar,” katanya.

Plt Bupati Tiwi Turut Wakaf Pembangunan RS PKU Muhammadiyah Purbalingga

Pada kesempatan itu, Plt Bupati Tiwi yang disampaikan melalui Asisten Pemerintahan dan Kesra Sekda Kabupaten Purbalingga Drs Agus Winarno MSi turut berwakaf sebesar Rp 10 juta untuk membantu pengadaan tanah dan pembangunan RS PKU Muhammadiyah yang ada di Bobotsari itu.

Sementara itu Asisten Pemerintahan dan Kesra Sekda Kabupaten Purbalingga Drs Agus Winarno MSi menyampaikan apresiasi kepada Keluarga Besar Muhammadiyah yang usianya lebih tua dibanding NKRI sendiri. “Sejauh ini Muhammadiyah telah memberikan banyak sumbangsih berupa amal usaha dan pemikiran untuk Bangsa Indonesia,” katanya.

Amal usaha telah dikerjakan sangat bermanfat bagi masyarakat, diantaranya adalah di bidang pendidikan dan sosial kemasyarakatan. Untuk bidang pendidikan diantaranya telah mendirikan TK, BA, SD, MI, SMP, MTs, SMA, dan SMK di Purbalingga. Untuk bidang sosial kemasyarakatan, Muhammadiyah juga telah menyediakan fasilitas publik balai seperti pengobatan berupa PKU Muhammadiyah, bidang sosial berupa panti asuhan, bidang zakat oleh LazizMu, bidang ekonomi  umat ada BMT dan bidang haji juga telah ada KBIH.

Oleh karenannya ia menyampaikan apresiasi dan penghargaan atas segala kontribusinya ke Purbalingga. Terlebih, Pemkab Purbalingga sedang berupaya keras untuk meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang saat ini masih betengger angka 67,48 dan menempati ke-27 dari 35 kabupaten/kota di Jawa Tengah.

“Kita juga sedang turunkan angka kemiskinan yang saat ini masih 18,8%. Upaya ini tidak akan berhasil tanpa sengkuyung dari komponen masyarakat utamanya Muhammadiyah,” ucapnya.

Pada kesempatan kali ini, Amien Rais menyampaikan tausiah dan pencerahan kepada hadirin khususnya Keluarga Besar Muhammadiyah Purbalingga.

Ia menyampaikan, sebagai umat Islam sudah seharusnya tidak ragu untuk memberikan infaq di jalan Allah. “Berifaq di jalan Allah itu sejatinya sedang menananam satu biji benih yang menumbuhkan tujuh tangkai, pada tiap-tiap tangkai ada seratus biji baru. Bukti nyata di duniayang fana ini tidak ada contoh orang yang suka infaq jadi jatuh miskin. Saya perhatikan untuk orang yang suka nyah-nyoh untuk amal shalih biasanya dimudahkan oleh Allah rizkinya itu,” katanya.

Amien juga memberikan masukan kepada para calon jamaah haji yang juga hadir dari bagian KBIH Muhammadiyah saat itu. Ia menyampaikan rumus jika ingin tahu apakah hajinya diterima dan sebagai karunia kebaikan atau tertolak. Caranya yaitu dengan membandingkan bagaimana perilaku sebelum dan sesudah haji.

“Jika sebelum haji kalau dengar azan masih risih diajak kebaguasan malas, sholat masih telat untuk amal salih masih berat. Ketika setelah haji menjadi lebih bagus lagi, enteng beramal solih, mudah berinfaq mudah menjalankan berbagai kebaikan, itu tandanya hajinya diterima. Tapi kalau stelah haji terjadi kemerosotan, solatnya kurang rapi, tidak lagi menjalankan puasa sunah, mulutnya sering menggunjing tangannya semakin menggenggam (pelit) itulah haji yang tertolak,” katanya.(Gn/Humas)

Berita Terkait