Portal Berita
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah
PEMKAB KENDAL RELOKASI 170 PEDAGANG PASAR KENDAL KE LOS BARU
- 16 Jan
- yandip prov jateng
- No Comments

KENDAL – UPTD Pasar Kendal sudah melakukan pendataan para pedagang yang akan direlokasi di bagian tengah pasar yang baru saja dibangun. Pembangunan bagian tengah pasar yang dibiayai pemerintah pusat tahun 2018 itu sudah hampir selesai, tinggal proses finishing.
Jumlahnya sekitar 170 pedagang. Tujuannya agar kondisi pasar tertata rapi, sehingga nyaman bagi pengunjung. “Pedagang yang berada di tepi-tepi jalan dalam pasar juga akan dipindah, karena mengganggu gerobak pengangkut sampah, kesulitan untuk lewat,” kata Koordinator Pasar Kendal, Husnul Khulq , Selasa (15/1/2019).
Kondisinya yang semula terbuka, sekarang diberi atap, sehingga pasar blok barat dan blok timur menyatu. Namun di tengahnya tetap ada jalan untuk keluar masuk kendaraan dan angkutan yang akan menurunkan barang. Di sisi kiri dan kanan jalan tengah yang akan digunakan tempat relokasi pedagang sudah diblok beton setinggi 30 sentimeter.
Ditambahkan, pedagang yang akan dipindah adalah pedagang yang tidak memiliki lapak atau kios, baik yang berada di luar maupun pedagang yang berada di tepi-tepi jalan di dalam pasar.
Husnul mengatakan, relokasi akan dilakukan setelah pembangunannya selesai seratus persen dan sudah dilakukan serah terima dari pihak kontraktor kepada Pemkab Kendal.
Terkait dengan sewa lapak, juga belum dibicarakan, apakah nantinya ada biaya sewa lapak atau tidak. “Baru dilakukan pendataan, dan belum ada musyawarah terkait sewa dan penempatan,” katanya.
Seorang pedagang, Saeful mengatakan, dirinya sudah didata oleh petugas, namun belum ada penjelasan terkait dengan sewa lapak atau penempatannya. Ia berharap dalam penempatannya nanti, tidak dilakukan dengan cara diundi, supaya tidak jauh dari tempat jualan lama.
Pasalnya, jika tempat jualan yang baru nanti lokasinya jauh dari tempat jualan yang sekarang, maka akan berpengaruh terhadap pelanggan. “Kalau bisa jangan diundi, nanti kalau dapatnya lokasi jauh dari tempat jualan yang sekarang, pelanggannya bakal berkurang,” ujarnya.
Saeful juga meminta, jika di tempat yang baru dikenai biaya sewa, agar tidak dikenai biaya sewa yang mahal, supaya tidak memberatkan pedagang. “Kalau disuruh sewa sampai jutaan ya tidak pada mampu,” ucapnya.