PEMKAB GELAR PENGAJIAN TAHUN BARU HIJRIYAH 1439 H

  • 03 Oct
  • dev_yandip prov jateng
  • No Comments

 CILACAP- Pemkab Cilacap menggelar pengajian akbar dalam rangka peringatan tahun baru Hijriyah 1439 H, di pendopo Wijayakusuma Cilacap, Senin (02/10).

Pengajian yang menampilkan pembicara KH. Ahmed Soim El Amin, Lc dari pondok Pesantren Al Ihya Ulumaddin Kesugihan, dihadiri Bupati Cilacap Tatto Suwarto Pamuji, Wakil Bupati Akhmad Edi Susanto, para Kepala OPD dijajaran Pemkab Cilacap dan undangan lain.

Kepala Bagian Kesra Setda Cilacap, Sadmoko Danardono dalam laporannya menyampaikan, kegiatan pengajian ini bertujuan untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT. Dengan harapan di tahun baru 1439 H ini, Kabupaten Cilacap semakin diberkati dan dirahmati oleh Allah SWT. Sasaran pengajian tahun baru ini adalah para pejabat dan karyawan serta karyawati dijajaran Pemkab Cilacap.

Bupati Cilacap Tatto Suwarto Pamuji dalam kesempatan tersebut mengatakan, pengajian akbar kali ini hendaknya dapat dijadikan sarana evaluasi terhadap apa yang sudah kita lakukan satu tahun yang lalu.

Dengan evaluasi tersebut, lanjut Bupati, dapat kita jadikan modal dan motivasi untuk menapaki tahun baru 1439 H dengan penuh semangat dan optimisme yang tinggi untuk mensejahterakan Kabupaten Cilacap.

Apapun yang kita lakukan, baik itu, sholat, doa dan kerja harus dilakukan dengan sungguh-sungguh/ Manjadda wa jadda. Dengan kesungguhan maka akan memperoleh hasil yang optimal, ujar Bupati.

Ustadz KH. Ahmed Soim El Amin, Lc dari pondok Pesantren Al Ihya Ulumaddin Kesugihan, dalam tauziyah mengatakan, penetapan tahun Hijriyah, dilakukan oleh Khalifah Umar Bin Khotib. Angka satu pada tahun baru Hijriyah diambil dari terjadinya peristiwa besar, peristiwa yang melibatkan seluruh lapisan masyarakat Islam pada waktu itu.

Peristiwa itu, lanjut Gus Shoim, telah berhasil merubah arah sejarah peradaban kemanusiaan, peristiwan yang betul-betul menjadi titik tolak kebangkitan kemanusiaan itu sendiri.  Perisitiwa yang merupakan kebangkitan, kemerdekaan, kebebasan nilai-nilai luhur yang kemudian menjadi pondasi peradaban bagi semua bangsa yakni peristiwa Hijrahnya Nabi Muhammad SAW beserta seluruh umat Islam dari Mekkah ke Madinah.

Menurut Gus Shoim, hijrah adalah suatu perubahan. Di dunia ini tidak ada yang tidak berubah semuanya berubah. Bahkan keberadaan manusia, mulai dari alam kandungan hingga mati adalah proses hijrah, ujar Gus Soim.

Yang terpenting dalam kehidupan ini, lanjut Gus Shoim, bagaimana kita bisa memaknai hijrah dengan baik, yakni perubahan dari sisi gelap menjadi terang. Perubahan dari akhlak yang jelek ke akhlak yang baik. Perubahan dari kemaksiatan menuju pada amal sholeh. Dan ketika kita hidup di dunia ini ada tiga peraturan yang harus dipedomani, yakni peraturan agama, negara dan aturan adat istiadat.

Ketika tiga aturan ini, kita laksanakan dengan baik, maka sesungguhnya kita sudah melaksanakan hijrah dengan baik, ujar Gus Shoim. (hromly)

Berita Terkait