PEMETAAN KAWASAN INDUSTRI DONAN DITARGET SELESAI MARET

  • 28 Feb
  • yandip prov jateng
  • No Comments

CILACAP – Rencana pengembangan kawasan industri baru di Bengawan Donan, Cilacap Tengah kembali dibahas. Bahkan pengawalan rencana tata ruang wilayah (RTRW) kawasan tersebut kini menjadi salah satu prioritas program kerja Tim Percepatan Pembangunan Kabupaten Cilacap. Pengembangan kawasan ini sebagai antisipasi program Refinery Development Master Plan (RDMP) yang potensial untuk mengembangkan industri derivatif berupa petrokimia dan lainnya.

“Dengan masuknya Aramco, lahan industri kita habis. Oleh karena itu Pemkab Cilacap akan membuka kompleks baru pengembangan industri di Kawasan Donan”, kata Wakil Bupati Cilacap Syamsul Aulia Rachman, dalam Rakor Perangkan Daerah beberapa waktu lalu.

Syamsul mengungkapkan, Cilacap telah ditetapkan sebagai pusat kegiatan nasional (PKN). Masuknya investasi senilai Rp 80 triliun dari Aramco, juga merupakan arahan dari pemerintah pusat. Pemkab Cilacap telah berkoordinasi dengan Kementerian Agraria dan Tata Ruang / Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) untuk membuat peta bidangnya. Informasi sementara dari rencana luasan lahan sekitar 8.000 hektar, saat ini ATR/BPN telah menyelesaikan pemetaan lahan seluas 2.060 hektar.

“Sedangkan untuk 5 ribuan hektar sisanya, nanti ATR/BPN menargetkan pemetaan selesai pada Maret 2018”, tegas Syamsul.

Pengembangan kawasan industri juga akan dilakukan di Cilacap timur pada lahan seluas 2.300 hektar. Kawasan industri ini akan terbentang mulai dari Desa Bunton Kecamatan Adipala hingga Desa Jetis Kecamatan Nusawungu. Pembebasan lahan menjadi tantangan utama. Di kawasan Bengawan Donan, persoalan ini cukup kompleks karena sebagian wilayahnya milik Perhutani, masyarakat, dan ada pula tanah timbul yang masih milik negara.

“Dari Bunton ke timur memang potensial dijadikan Kawasan Industri karena dekat dengan laut. Kepemilikan lahan di sini juga tidak terlalu kompleks karena hanya dimiliki TNI dan masyarakat”, pungkasnya.(dony)

Berita Terkait