Pemerintah, Tim Penggerak PKK dan IPEMI Bantu Bencana Banjir Kudus

  • 25 Feb
  • yandip prov jateng
  • No Comments

KUDUS – Curah hujan tinggi yang terjadi beberapa hari terakhir di Kabupaten Kudus menyebabkan beberapa wilayah tergenang banjir. Diantaranya adalah Desa Setrokalangan dan Desa Banget, Kecamatan Kaliwungu yang merupakan kawasan terdampak banjir sejak Sabtu (22/2) lalu. Mendengar kabar tersebut, Wakil Ketua I TP PKK Kabupaten Kudus Hj. Mawar Hartopo beserta rombongan dari PKK Kabupaten Kudus, Dharma Wanita Persatuan Kabupaten Kudus, Ikatan Pengusaha Muslimah Indonesia (IPEMI) Kudus menyerahkan bantuan kepada korban bencana banjir yang berada di Desa Setrokalangan dan Desa Banget, Selasa (25/2).

Banjir tersebut mengakibatkan permukiman di Desa Setrokalangan dan Desa Banget tergenang banjir dengan ketinggian air yang bervariasi. Hingga berita ini diterbitkan, air banjir terpantau mulai surut. Meski begitu, bantuan logistik dari Pemerintah Kabupaten Kudus masih terus disalurkan melalui dinas terkait. Posko pelayanan kesehatan pun masih dibuka untuk melayani warga yang sakit di wilayah bencana.

Bantuan logistik berupa bahan makanan, pakaian, hingga peralatan rumah tangga diserahkan secara simbolis oleh Mawar Hartopo kepada Kepala Desa Setrokalangan dan Desa Banget. Bantuan tersebut berasal dari anggota organisasi wanita yang terdiri dari PKK Kabupaten Kudus, Dharma Wanita Persatuan Kabupaten Kudus, dan Ikatan Pengusaha Muslimah Indonesia (IPEMI) Kudus. Penyerahan bantuan dilakukan di dua tempat, yakni di Balai Desa Setrokalangan dan Balai Desa Banget. “Bahan logistik semua, kebutuhan anak, komplit semua dari beras sampai minyak goreng. Karena kemarin ada warga yang WA (WhatsApp) butuh minyak goreng,” jelasnya.

Selain itu, Mawar mengungkapkan bahwa pihaknya telah mengerahkan tim dari PKK untuk membentuk dapur umum di lokasi bencana. Tim tersebut bertugas untuk mengolah bahan makanan yang berasal dari bantuan kebutuhan pokok. Namun, lanjut Mawar, korban bencana yang bertahan di rumah masing-masing tersebut lebih memilih untuk mengolah bahan makanannya sendiri. “Sudah ada timnya, sudah siap. Tapi mereka (korban bencana) memilih mengolah makanan sendiri, jadi mereka minta logistik dan minyak goreng buat mengolah makanan,” imbuhnya.

Selain menyambangi lokasi bencana, rombongan juga meninjau posko pelayanan kesehatan di desa setempat. Di tiap posko terdapat dokter dan relawan yang siaga untuk melayani warga yang sakit. Terlihat belasan warga mengantri untuk berobat yang sebagian besar dari mereka adalah anak-anak dan lansia. Setelah mendapat pemeriksaan kesehatan, mereka diberi obat secara gratis. Mawar mengimbau agar posko tersebut tetap siaga hingga bencana banjir benar-benar surut. (Kontributor Kudus*P)

Berita Terkait