Pembangunan Jalan Layang Purwosari Solo Dimulai, Feeder BST Siap di Purwosari

  • 04 Feb
  • yandip prov jateng
  • No Comments

SOLO – Pemerintah Kota Surakarta telah menyiapkan bus pengumpan (feeder) Batik Solo Trans (BST) untuk memperlancar transportasi pengguna BST jelang penutupan perlintasan sebidang Purwosari pada tanggal 5 Februari.

“Kami akan melakukan penyesuaian rute, karena biasanya BST Koridor 1 dan Koridor 2 memang melewati perlintasan Purwosari,” ungkap Kepala Bidang Angkutan Dinas Perhubungan (Dishub) Taufiq Muhammad saat ditemui di ruang kerjanya, Senin (3/2/20).

Kawasan Manahan dan Kotabarat, dipilih Pemkot sebagai rute pengalihan tersebut. Dari arah barat BST akan melintas di Jalan Ahmad Yani-bundaran Tugu Wisnu-Jalan Adisucipto-overpass Manahan-Jalan Dr Moewardi, sebelum kembali memasuki Jalan Slamet Riyadi di persimpangan Gendengan. Adapun rute BST yang melaju dari arah timur juga dialihkan ke lokasi-lokasi di atas. “Pengalihan rutenya akan dilakukan bersamaan dengan ditutupnya perlintasan Purwosari,” terang Taufiq.

Penutupan perlintasan tersebut akan berlangsung hingga tanggal 20 Desember 2020, bersamaan dengan selesainya proyek pembangunan jalan layang tersebut.

Ditegaskannya, Pemkot Surakarta akan tetap mengoptimalkan pelayanan kepada pengguna BST agar tidak mengalami gangguan selama proses penutupan perlintasan sebidang tersebut. Betapapun pembangunan jalan layang Purwosari tidak bisa dikesampingkan, karena bisa membebaskan perlintasan sebidang dari kemacetan panjang kendaraan pada saat kereta api melintas.

“Kami akan menyiapkan bus pengumpan yang akan mengantarkan calon penumpang dari shelter Purwosari menuju Gendengan dan sebaliknya,” imbuh Direktur PT Bengawan Solo Trans, Sri Sadadmojo. Bus pengumpan itu diperlukan untuk menutup kekosongan akses calon penumpang BST  dari koridor 1 dan koridor 2. “Biasanya melintas di depan Stasiun Purwosari. Kalau rutenya jadi melingkar lewat Jalan Ahmad Yani dan Jalan Dr Moewardi, tentu ada kekosongan jarak. Makanya untuk menutup kekosongan itu, kami mengoperasikan bus pengumpan.”

Operasional bus pengumpan itu dipercayakan Pemkot sepenuhnya kepada manajemen PT Bengawan Solo Trans, selaku operator BST. Manajemen pun meyakinkan, bus pengumpan tersebut tidak akan berdampak signifikan terhadap pelayanan reguler BST di dua koridor. Sebab bus pengumpan itu akan memanfaatkan bus cadangan yang selama ini terparkir di garasi perusahaan.”Rencananya akan dioperasikan dua bus. Tapi dalam tahap awal akan dijalankan satu armada dulu,” beber Sadad.

Menyoal dampak penggeseran rute BST, Sadad mengakui jika waktu perjalanan bus reguler sangat berpotensi untuk semakin panjang. “Biasanya jarak antarbus (headway) BST di dua koridor itu berkisar 8-12 menit saat jam sibuk dan 6-7 menit saat jam normal. Kemungkinan nanti bertambah lama, karena selain jalurnya memutar dan lebih jauh, juga ada potensi kepadatan lalu lintas di jalur-jalur tersebut,” papar dia.

Penulis : Kontributor Kota Surakarta

Editor : WH DiskominfoJtg

Berita Terkait