PELAJAR, MAHASISWA, HINGGA PEGIAT MEDSOS DI BOYOLALI SEPAKAT BIJAK DALAM BERMEDIA

  • 31 Jan
  • yandip prov jateng
  • No Comments

BOYOLALI – Perkembangan teknologi tidak bisa dibendung. Dengan demikian, langkah yang dilakukan yakni dengan pencegahan penyebaran berita palsu atau hoax. Hal ini mencuat dalam Forum Group Discusion (FGD) di aula Kecamatan Boyolali, Selasa (30/1). Acara yang ini diikuti pelajar, mahasiswa, hingga pegiat media sosial (medsos) ini, disepakati akan bijak dalam bermedia.

“Teknologi memang tak bisa dibendung. Ada dua sisi dari kemajuan tersebut, untuk itu gunakan hati nurani saat dalam menggunakan medsos tersebut,” tutur Syaiful Bahri, akademisi Universitas Boyolali yang menjadi pembicara dalam FGD.

Apalagi saat ini yang akan menghadapi Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jateng. Banyak sekali ancaman, kampanye hitam yang diviralkan dan penyebaran isu tak benar adanya untuk menguntungkan salah satu pasangan Calon (Paslon).

“Kita yang dirugikan. Hanya segelintir orang yang diuntungkan dan perusahaan media saja yang senang,” bebernya.

Dia mengkritik masyarakat yang suka mengumbar dan meneruskan informasi yang belum diketahui kebenarannya. “Kita jangan sampai menjadi produsen kemelutnya situasi hanya karena kita suka berbagi informasi yang tak tahu benar atau salah,” tandas dia.

Sementara itu, KBO Binmas Polres Boyolali Ipda Supeno menyatakan, tulisan atau aktivitas yang kerap diunggah ke medsos juga memicu terjadinya tindakan kriminal. Misalnya, pengunggahan foto saat jalan-jalan sekeluarga.

“Orang yang berniat buruk bisa saja langsung tahu kondisi rumah tersebut kosong karena ditinggal keluar pemiliknya,” tegasnya.

Berita Terkait