PEJABAT BOYOLALI AKAN BERADU AKTING DALAM “KETOPRAK BIROKRASI”

  • 13 Feb
  • yandip prov jateng
  • No Comments

BOYOLALI – Berbagai metode dilakukan untuk mensosialisasikan kebijakan dan program dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Boyolali bagi warganya. Dalam waktu dekat, Bupati Boyolali, Seno Samodro dan jajarannya menggunakan seni sebagai media publikasi dan informasi.

Ketoprak dengan segmen humor tersebut juga sebagai ajang pamungkas gelaran silaturahmi warga di 19 kecamatan se-Kabupaten Boyolali dengan mengambil tema “Ketoprak Birokrasi”yang akan dihelat di Balai Sidang Mahesa, pada Selasa (13/2) malam. Pentas tersebut akan mengambil lakon Mahesa Jenar digarap tim Ketholeng Institute Boyolali dan tim kreatif dari komedian Marwoto cs.

“Saya mendapat mandat untuk menulis naskah cerita mengenai kisah Mahesa Jenar dimana pada episode awal ini terdapat wilayah Boyolali yang terangkat yakni di daerah Pengging,” ungkap penulis naskah Ketoprak Birokasi, Aslar Sugambir yang dijumpai di sela latihan ketoprak di Pendapa Gede Boyolali pada Jumat (9/2).

Aslar yang juga betindak sebagai sutradara ini menjelaskan mengapa tokoh Mahesa Jenar yang memiliki nama lain Rangga Tohjaya diangkat sebagai cerita. Dijelaskan bahwa dalam beberapa cerita berlatar pengambilan lokasi cerita di sekitaran wilayah Pengging yakni di Makam Sri Mangkurung Handayaningrat.

Ketoprak Birokrasi ini akan dikemas lebih hidup dan menarik dengan para pejabat Boyolali yang akan menjadi aktor dan aktris. Para pejabat akan beradu kemampuan berakting dengan Marwoto, Den Baguse Ngarso, dan Rini Widyastuti.

“Karena bukan pemain ketoprak profesional, malah menjadi salah satu tantangan bagi saya. Dan tentu saja ini akan menjadi pertujukan yang menarik karena yang pentas adalah para pejabat sehingga masyarakat akan penasaran,” ungkap Aslar.

Diterangkan lebih lanjut oleh Aslar, dilibatkannya tim dari komedian Marwoto yang bisa mengimbangi akting para pejabat. Karena latar belakang para pejabat di Boyolali, akan menambah menariknya suguhan ketoprak ini.

“Apabila nanti ada kesalahan pentas, justru akan menarik jika bukan pemain profesional,” imbuhnya.

Pentas Ketoprak Birokrasi akan menghadirkan Bupati Boyolali Seno Samodro sebagai Sultan Trenggono, Wakil Bupati Boyolali M. Said Hidayat sebagai Mahesa Jenar dan Sekretaris Daerah Boyolali, Sri Ardiningsih sebagai Nyai Ageng Kebo Kenongo. Sementara itu ada Kapolres Boyolali, AKBP Aries Andhi akan berperan sebagai Tunggul Yudho dan Demang Penanggalan diperankan oleh Ketua DPRD Kabupaten Boyolali, S Paryanto. Selain itu juga melibatkan pejabat eselon II dan III di lingkungan Pemkab Boyolali.

Bupati Boyolali, Seno Samodro mengajak warga masyarakat Boyolali untuk menyaksikan pertunjukan ini karena juga disampaikan program-program pemerintah.

“Ketoprak birokrasi ini bermanfaat khususnya bagi pemerintah untuk melakukan sosialisasi program-program pemerintah kepada masyarakat,” ujar Bupati Seno disela latihannya.

Sementara Wakil Bupati Boyolali menyampaikan agar pesan moral dalam lakon cerita ketoprak ini dapat dimaknai atas tanggungjawab dan kesetiaan terhadap negara.

Dikisahkan sosok Ronggo Tohjaya atau Mahesa Jenar dituduh mengambil pusaka. Namun dengan keteguhan hati dan tekad serta tanggungjawab berupaya membuktikan dirinya bukanlah orang yang menggambil pusaka tersebut. Sehingga pusaka itu terus dicari sampai ditemukan.

“Pesannya bahwa trah Pengging bukan suka mbalela dan tidak ada keinginan untuk memberontak. Tapi sebagai trah yang setia kepada negara. Inilah yang dikisahkan dapat diambil makna,” ungkap Wabup

Berita Terkait