Pantau Harga dan Serapan Tembakau, Khadziq Tinjau Gudang Rokok

  • 04 Sep
  • yandip prov jateng
  • No Comments

TEMANGGUNG – Memasuki masa panen awal tembakau, Bupati Temanggung M Al Khadziq terus melakukan pemantauan. Termasuk, mengunjungi gudang-gudang rokok yang menyerap tembakau petani.

Seperti yang dilakukan di pabrik rokok Djarum dan Gudang Garam di Temanggung, Kamis (3/9/2020). Di tempat itu, bupati memantau penyerapan tembakau petani yang sudah dilakukan pihak pabrik, serta harga yang dibayarkan.

Khadziq mengakui, harga pembelian tembakau di gudang rokok di Temanggung hingga pertengahan musim ini, dinilai masih belum menguntungkan petani, meski sudah ada sedikit peningkatan harga tembakau, dan ada gudang rokok yang membeli tembakau kering dengan harga Rp70.000 per kilogram. Dia mendorong industri rokok di wilayahnya untuk dapat meningkatkah harga tembakau petani, setidaknya lebih menghargai jerih payah petani.

“Saya melihat di lapangan hari ini dan saya rasa ini belum kondisi yang ideal, harga masih perlu dinaikkan lagi dan yang paling penting kualitas barang juga harus dijaga betul,” katanya, usai meninjau sejumlah gudang perwakilan industri rokok dalam melakukan pembelian tembakau petani.

Diakui, hujan yang turun selama seminggu di masa awal panen, mempengaruhi produksi tembakau. Bahkan, masa panen tembakau di lereng Gunung Prau, Sindoro, dan Sumbing menjadi mundur. Da berharap ke depan cuaca panas, sehingga petani dapat memanen tembakau berkualitas bagus, dengan harga optimal.

“Saya minta kita bersama-sama bisa ambil untung di usaha pertembakauan ini. Bagaimana caranya agar petaninya untung, pedagang juga untung, pihak industri juga untung,” beber Khadziq.

Ditambahkan, saat ini memang sedang dalam masa prihatin karena situasi pandemi Covid-19. Proses pembelian tembakau pun, harus mengikuti protokol kesehatan. Dalam kondisi prihatin ini, ia meminta semua pihak di bidang pertembakauan saling memberikan dukungan dan pengertian.

Pedagang diminta pengertiannya untuk memberikan harga yang bagus buat petani, dan juga jangan terlalu menekan petani. Jangan banyak mengambil ‘angetan’ (pemotongan timbangan), dan pembayaran juga harus secepatnya kepada petani.

“Petani lagi sulit, pedagang lagi sulit, tolong berikan harga yang bagus agar ekonomi pertembakauan bisa hidup. Sebaliknya, petani juga harus pengertian dengan menjaga betul kualitas tembakau,” tandasnya.

Penulis : MAK, Temanggung
Editor: Diskominfo Jateng

Berita Terkait