Paham Masalah, Fasilitator Kelurahan Dilibatkan Susun Program Prioritas

  • 19 Mar
  • yandip prov jateng
  • No Comments

KOTA PEKALONGAN – Pelibatan masyarakat dalam penyelenggaraan pembangunan harus dibarengi dengan strategi pembangunan yang efektif dan efisien. Untuk itu, pemerintah harus menjalin kerja sama intensif dengan seluruh unsur masyarakat, sejak tahap perencanaan hingga evaluasi pembangunan.

Hal ini ditegaskan Wali Kota Pekalongan, HA Afzan Arslan Djunaid, saat memberikan pengarahan kepada para fasilitator kelurahan (faskel), di Ruang Jetayu Setda Kota Pekalongan, Rabu-Kamis (17/3/2021).

“Selain memerlukan keterlibatan masyarakat, pembangunan juga membutuhkan strategi yang tepat agar dapat lebih efisien dari segi pembiayaan dan efektif dari segi hasil. Pemilihan strategi pembangunan ini penting karena akan menentukan dimana peran pemerintah dan dimana peran masyarakat, sehingga kedua pihak mampu berperan secara optimal dan sinergis,” terangnya

Menurut Aaf, sapaan akrabnya, peran masyarakat sangat besar untuk ketepatan dalam menentukan arah kebijakan pembangunan yang disusun oleh pemerintah. Pasalnya, masyarakat adalah pihak yang paling yang mengetahui tentang situasi dan kondisi di wilayahnya masing-masing.

Aaf berharap, para faskel dapat terlibat dalam penyusunan program prioritas pembangunan daerah saja, dan membantu menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang ada di tengah masyarakat, seperti bencana banjir yang menjadi siklus tahunan di Kota Pekalongan, penurunan muka air tanah, pencemaran lingkungan, dan sebagainya.

“Yang tidak kalah penting adalah kami menitip pesan kepada para faskel untuk mengajak masyarakat mengubah pola hidup masyarakat dalam kepeduliannya terhadap lingkungan sekitar. Mengingat, sejauh ini sampah-sampah yang menyumbat di sungai maupun drainase yang ada di Kota Pekalongan didominasi oleh sampah rumah tangga,” ujar wali kota.

Pihaknya juga mengajak para peserta untuk mengedukasi warga agar menumbuhkan kembali budaya gotong-royong yang sudah mulai luntur di tengah masyarakat, termasuk menjalin komunikasi dan koordinasi dengan tim faskel kecamatan hingga kota.

Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan dan Perlindungan Anak (DMPPA) Kota Pekalongan, Soesilo, menjelaskan, kegiatan pembekalan para faskel diselenggarakan selama dua hari dan diikuti oleh 28 orang, yakni satu orang Teknical Asisten (TA) Pemberdayaan Masyarakat selaku Koordinator Faskel Tingkat Kota, empat orang Senior Fasilitator (SF) Pemberdayaan Masyarakat sebagai Koordinator Faskel Tingkat Kecamatan, dan 23 orang fasilitator di tingkat kelurahan.

Kegiatan tersebut, ujarnya, dimaksudkan untuk meningkatkan kapasitas para faskel pemberdayaan masyarakat dalam memahami tugasnya, pendampingan pemberdayaan di tengah-tengah masyarakat, menyusun perencanaan kegiatan pembangunan, serta menggali potensi swadaya masyarakat di Kota Pekalongan melalui program-program pembangunan yang dilaksanakan.

“Oleh karena itu, akan sering kami beri pembekalan-pembekalan mengenai tata aturan perundangan atau pedoman yang baru. Kita sama-sama diskusi untuk mempelajari regulasi yang baru supaya tepat sasaran, tepat waktu, tepat manfaat dan pelaporannya baik dan tertib nantinya,” pungkasnya.

 

Penulis: Tim Komunikasi Publik Dinkominfo Kota Pekalongan
Editor: Tn/Ul, Diskominfo Jateng

Berita Terkait