OPD Diminta Serius Tangani Keamanan Sistem Informasi

  • 20 May
  • yandip prov jateng
  • No Comments

UNGARAN – Para pimpinan organisasi perangkat daerah (OPD) diminta serius melakukan evaluasi keamanan sistem informasi berbasis elektronik. Sebab, berbagai data yang ada dapat diretas dan disalahgunakan oleh pihak yang tidak bertanggung, sehingga berakibat terhambatnya pelayanan informasi kepada masyarakat.

Hal itu ditegaskan Bupati Semarang melalui Sekretaris Daerah Djarot Supriyoto, saat membuka sarasehan persandian dan keamanan informasi, di Gedung Dharma Satya, kompleks kantor bupati setempat, Senin (20/5/2024). Disampaikan, pihaknya berkomitmen meningkatkan nilai indeks Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE), yang salah satu indikator yang dinilai adalah manajemen keamanan informasi.

“Pemkab Semarang telah membentuk tim tanggap bencana di bidang siber, guna meminimalisir kendala akibat gangguan pihak lain. Pembentukan ini diharapkan dapat meningkatkan mutu manajemen keamanan data dan informasi di tiap instansi,” ujarnya.

Para pengelola sistem informasi di tiap OPD, lanjutnya, juga diingatkan untuk menjalin komunikasi intensif dengan Bidang Persandian Dinas Kominfo. Hal itu untuk menciptakan mutu keamanan sistem informasi yang lebih tinggi.

Pada kesempatan itu, Wakil Bupati Semarang Basari meminta Dinas Kominfo untuk melakukan sosialisasi yang lebih intensif, tentang keamanan aktivitas berbasis digital. Menurutnya, masyarakat harus paham tentang pentingnya perlindungan data pribadi maupun lainnya. Sehingga, dapat melakukan antisipasi guna menghindari kerugian.

Kepala Dinas Kominfo Kabupaten Semarang Petrus Triyono menjelaskan, koordinasi keamanan sistem informasi antara OPD dengan Diskominfo sangat penting. Dengan begitu, akan dapat dibuat sistem pengamanan yang lebih memadai, guna menghindari peretasan oleh pihak eksternal.

Diceritakan, beberapa kali server data Kabupaten Semarang dirusak oleh pengganggu dari Bangladesh dan Pakistan. Untuk itu, pihaknya menjalin kerja sama dengan beberapa pihak, termasuk Badan Sandi dan Siber Nasional (BSSN) untuk menangani serangan itu.

“Hari libur saat paling rentan terjadi serangan. Ada personel piket menjaga keamanan server,” tuturnya.

Penulis: Junaedi, Diskominfo Kab Semarang
Editor: Di, Diskominfo Jateng

Berita Terkait