“NYENGKUYUNG” BARENG KELOLA LINGKUNGAN GUNA MERAI ADIPURA

  • 30 Mar
  • yandip prov jateng
  • No Comments

SALATIGA – Kepedulian terhadap lingkungan dan pemanfaatan sampah menjadi salah satu faktor penting dalam penilaian sebuah Adipura. Pemerintah Kota Salatiga terus bergerak bersama masyarakat untuk mewujudkan kota ini menjadi kota yang bersih, sehat dan berkelanjutan.

Arahan ini disampaikan oleh Daryadi, SH Asisten 2 Perekonomian dan Pembangunan Setda Kota Salatiga yang mewakili Walikota Salatiga. Dalam sambutannya, di Rapat Koordinasi (Rakor) Evaluasi Penilaian P1 dan P2 Program Adipura Kota Salatiga di Ruang Kalitaman, Lantai 2 Setda Kota Salatiga, Kamis (29/3). Menurutnya, pelaksanaan program Adipura adalah mewujudkan kepedulian dalam menjaga lingkungan yang sehat, lestari, mengolah sampah sebagai sumber daya alternatif, pengelolaan  ruang terbuka hijau, pengendalian pencemaran air dan udara. Lanjutnya, program adipura diakui  mempunyai tujuan untuk membangun partisipasi aktif masyarakat demi mewujudkan pembangunan kota yang berkelanjutan baik secara  ekologis, sosial, ekonomi, melalui penerapan prinsip-prinsip pengelolaan lingkungan yang baik.

” Kerja bakti, resik-resik kota tiap minggu, menghijaukan taman dijalur hijau, dan perbaikan di titik-titik penilaian adipura menjadi prioritas kami guna mendukung penilaian adipura,” Tegasnya.

Daryadi mengajak seluruh elemen dari masyarakat Salatiga, untuk bisa menjaga dan menindaklanjuti terhadap masalah lingkungan hidup baik dari sisi fisik maupun non fisik sebagai indikator penilaian  adipura nantinya

”  Harus ditanamkan kesadaran mulai dari keluarga kita sendiri. Hingga aksi ini bisa diwujudkan secara nyata, kita harus nyengkuyung bareng ,” Katanya.

Darmo, S.Hut, MT  sebagai perwakilan dari pusat pengendalian pembangunan ekoregion jawa mengatakan bahwa  penilaian adipura ini harus didukung dengan kebutuhan lingkungan  yg bersih dan  sehat. Terdapatnya ruang hijau, ruang publik, energi dan air bersih, insfrastuktur dan sarana lingkungan juga  sangat menunjang.  Dirinya mengajak masyarakat untuk berupaya dalam mengolah sampah dengan melakukan 3R (Reuse, Reduce, Recycle). Pemanfaatan dan mengolah sampah lewat bank sampah, merawat  tanaman bisa diwujudkan sebagai energi alternatif dan bermanfaat.

” Hidup yg baik, sehat adalah sebuah kebutuhan. Harus mulai sadar, perlu adanya kreatifitas, survive untuk menciptakan kehidupan kota yang bersih, teduh, sehat dan berkelanjutan baik, ” Papar Darmo.

Lanjutnya, bahwa program adipura adalah sebagai pengajaran untuk setiap kabupaten-kota untuk berpartisipasi aktif membangun kota. Karena penilaian adipura ditentukan dari sisi lapangan yakni fisik 80%  dan non fisik 20 %. Tidak hanya kewajiban pemerintah saja namun masyarakat justru mempunyai andil besar dan harus dimulai dari lingkungan sendiri.

” Masyarakat harus mengolah lingkungannya dengan apik,  menanam dengan hidroponik, kebutuhan sehari-hari juga bisa tercukupi dengan memperhatikan lingkungan yang asri,” tambahnya

Sementara itu, Ir. Tri Astuti dari Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Provinsi jateng menekankan untuk terus menjaga kesejukan di wilayah kota Salatiga dan menjaga komitmen dari pemimpin daerah dengan masyarakat secara  berkelanjutan. Hal ini meliputi penghijauan, pengelolaan sampah, menciptakan kampung yang nyaman dan asri. Faktor ini nantinya akan mendukung dalam penilaian adipura bagi kota Salatiga tahun 2018. Diakui, bahwa kota Salatiga dari tahun ke tahun semakin berbenah lebih baik.

” Trend kota ini meningkat terutama dalam penanganan lingkungannya. Nilainya mampu melampaui dari passing grade yang ditentukan. Hal ini harus kita jaga terus,” Jelas Tri.

Sebagai informasi, kota Salatiga masuk dalam penilaian adipura kota sedang, dengan jumlah penduduk sekitar ± 186 ribu jiwa. Kota ini juga pernah mendapatkan adipura beserta sertifikat bangun praja lingkungan  sebagai kota sedang berpenampilan bersih selama 5 tahun berturut-turut  sejak tahun 1993 hingga 1997. Pada tahun 2015 juga mendapat sertifikat adipura dan dilanjutkan  dengan penghargaan adipura kirana tahun 2016 dan penghargaan adipura tahun 2017.



— 

Sugeng

Berita Terkait