NKRI HARGA MATI DAN ISLAM ALA AHLISUNNAH WAL JAMAAH JUGA HARGA MATI

  • 22 Mar
  • dev_yandip prov jateng
  • No Comments

KAJEN – Kami sebagai umaro tidak bisa lepas dari ulama. Dalam sebuah kitab yang saya baca disebutkan bahwa masyarakat akan rusak apabila umaronya ini rusak. Lha Pemimpinnya rusak itu karena apa? Hal itu dikarenakan tidak dekat dengan para Habaib dan Kyai. Demikian disampaikan Bupati Pekalongan H. Asip Kholbihi, SH., M.Si saat menghadiri acara Pengajian Umum Jam’iyyah Ahlit Thariqah Al Mu’tabarah An Nahdliyyah (JATMAN)  Muslimat NU Kota/Kabupaten Pekalongan, Minggu (19/3/2017) di Masjid Desa Talun Kecamatan Talun.

Lebih lanjut, Bupati menyampaikan bahwa kita berikhtiar untuk mengaji bersama Maulana Habib Luthfi. Semoga dengan pertemuan ini masyarakat Kabupaten Pekalongan dari hari ke hari makin sejahtera. Amiin Allahuma Amiin. “Visi besar Jam’iyyah Ahlit Thariqah Al Mu’tabarah An Nahdliyyah (JATMAN)  adalah mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia dan mempertahankan akidah Islamiyah ala Ahlisunnah wal Jamaah. Jadi NKRI Harga Mati dan Islam ala Ahlisunnah wal Jamaah juga Harga Mati,” ujar Bupati.

Bupati menerangkan bahwa angka kematian ibu hamil di Kabupaten Pekalongan tahun 2014 berjumlah 26 kasus, tahun 2015 turun menjadi 19 kasus, dan tahun 2016 turun menjadi 16 kasus. Tahun 2017 sampai bulan Maret ini alhamdulillah baru terjadi 2 kasus. “Saya berdoa dan memohon doa dari Habib Luthfy serta para dokter dan para bidan agar angka kematian ibu hamil di Kabupaten Pekalongan cukup 2 saja dan semoga ke depan bisa nol persen,” terangnya.

Kenapa Bupati peduli ibu hami? Menurut Bupati, karena dalam Al Quran disebutkan bahwa ketika perempuan itu dalam keadaan hamil hidupnya yang dirasakan adalah serba susah diatas susah. Oleh karenanya sudah menjadi kewajiban Pemerintah untuk membantu mengurangi beban ibu-ibu hamil agar mereka mampu melahirkan dengan selamat dan anak-anaknya kelak menjadi sholeh-sholehah sehingga dapat meneruskan perjuangan kita semua. “Pemerintah termasuk Kecamatan dan Desa harus bekerja keras untuk mendampingi para ibu yang sedang hamil sehingga insya Allah diberikan kekuatan lahir dan batin,” pungkas Bupati.

Pengajian umum dihadiri oleh ribuan ibu-ibu dengan mengenakan seragam putih-putih memadati masjid dan jalan raya depan masjid di Desa Talun. Mereka adalah para ibu Muslimat NU se Kabupaten dan Kota Pekalongan. Mereka datang mulai dari ujung Petungkriyono hingga wilayah pantai Wonokerto dan wilayah lainnya yang ada di Kabupaten dan Kota Pekalongan.

Sementara itu Ketua Umum Muslimat NU Kabupaten Pekalongan, Hj. Sumarwati, dalam memberikan sambutannya menyampaikan ucapan terima kasih khususnya kepada Bupati Pekalongan H. Asip Kholbihi, SH., M.Si yang secara pribadi selalu meluangkan waktunya untuk menghadiri pengajian rutin dalam kesibukannya mengurusi Pemerintah Kabupaten Pekalongan. “Kami atas nama pengurus Muslimat NU Kabupaten Pekalongan menghaturkan salut dan terima kasih kepada Bapak Bupati yang menghadiri acara yang kami selenggarakan. Andai saja pimpinan-pimpinan daerah lain melakukan seperti H. Asip Kholbihi, SH., M.Si ini yaitu mau ikut mengaji, insya Allah daerah-daerah itu akan aman, tentram, dan tidak ada bencana yang melanda”, ungkapnya bersemangat.

Dan sebagai acara pamungkas adalah penyampaian mauidhoh khasanah oleh Maulana Habib Luthfy bin Hasyim bin Yahya. (didik/kontributor kab.pekalongan).

 

Berita Terkait