Meski Pandemi, KB Tak Boleh Terhenti

  • 25 Feb
  • yandip prov jateng
  • No Comments

BATANG – Sebanyak 39 orang warga Kecamatan Tulis menjadi akseptor KB pada program pelayanan KB kerja sama Pemerintah Kabupaten Batang dengan Muslimat NU. Para akseptor tersebut terdiri dari 20 orang akseptor baru, dan 19 orang adalah akseptor lama.

Kepala DP3AP2KB Batang, Supriyono mengapresiasi partisipasi warga Kecamatan Tulis untuk tetap ber-KB meski di tengah pandemi Covid-19.

“Itulah bukti semangat ber-KB yang diusung Muslimat NU benar-benar diwujudkan,” sanjungnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Perempuan dan Anak Provinsi Jawa Tengah, Yuli Arsianto, menjelaskan, partisipasi para ibu dalam program KB merupakan dukungan utama untuk menumbuhkembangkan generasi penerus bangsa yang berpotensi unggul. Yuli pun mendorong para akseptor KB di wilayah Batang untuk tidak menghentikan program Keluarga Berencana (KB), meskipun pandemi Covid-19 belum berakhir.

“Ikut KB itu bukan berarti menghentikan kelahiran, namun lebih tepatnya mengatur jarak kelahiran antara 2-3 tahun, agar ibu dan anak tetap selamat,”ujar Yuli saat meninjau bakti sosial pelayanan KB, di Puskesmas Kecamatan Tulis, Kabupaten Batang, Rabu (24/2/2021).

Lebih lanjut, untuk meningkatkan kepesertaan KB, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menjalin kemitraan dengan sejumlah Organisasi Kemasyarakatan (Ormas) dan Lembaga Kemasyarakatan. Salah satunya adalah Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) yang menggelar program pelayanan KB serentak di seluruh Jawa Tengah. Pihaknya juga senantiasa siap untuk menjalin kerja sama dengan pihak lain demi menyediakan fasilitas layanan kesehatan bagi para akseptor KB serta meningkatkan jumlah peserta program KB.

“Saat ini fokus kami pada pelayanan KB dengan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) seperti IUD dan Implan,” bebernya.

Wakil Ketua Muslimat NU Kecamatan Tulis, Lilik Kholifah menuturkan, selain mencegah kepadatan penduduk, KB juga bermanfaat untuk menjaga kesehatan anak cucu di masa depan.

“Kalau banyak anak tentu pendidikan anak pun tidak maksimal, maka dengan perencanaan jumlah anak dan jarak kelahiran yang ditentukan insyaallah pendidikannya akan terjamin,” tandasnya.

 

Penulis: Heri, MC Batang
Editor: Tn, Diskominfo Jateng

Berita Terkait