Mentas Kemiskinan, Bupati Sragen Harap Desa Bukuran Berdaya dan Sejahtera

  • 01 Feb
  • yandip prov jateng
  • No Comments

SRAGEN – Program Desa Tuntas Kemiskinan (Tumis) yang diinisiasi oleh Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati terus bergulir sejak tahun 2022. Kali ini program tersebut berhasil mewisuda Desa Bukuran, Kecamatan Kalijambe sebagai Desa Tuntas Kemiskinan keenam di wilayah Kabupaten Sragen.
Pelaksanaan wisuda ditandai dengan penyerahan penyerahan sertifikat oleh Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati kepada Kepala Desa Bukuran di halaman Museum Bukuran Kecamatan Kalijambe, Selasa (30/1/2024).
Kepala Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Sragen, Cosmas Edwi Yunanto mengatakan, melalui Program ini, diharapkan dapat mendorong desa untuk mandiri dan berdaya, sehingga menekan angka kemiskinan.
“Alhamdullilah seluruh proses mulai dari assemen awal, asesmen lanjutan dan pemberian terapi dapat berjalan dengan lancar. Terima kasih seluruh pihak yang telah membantu secara gotong royong. Ada OPD terkait, unsur pemerintah kecamatan maupun desa dan Forum Usaha Daerah serta CSR Kabupatan Sragen,” kata Cosmas Edwi Yunanto.
Ia menuturkan sebanyak 421 penerima manfaat mendapatkan bantuan terapi melalui Program Tumis, di antaranya RTLH sebanyak 195 unit, bantuan pendidikan dari Gerakan Nasional Orang Tua Asuh atau GNOTA sebanyak 71 siswa, bantuan Jaminan Hidup untuk 16 orang, pemberian pelatihan dan peralatan kerja untuk 64 orang, serta bantuan usaha ekonomi produktif (UEP) sebanyak 75 orang.
“Bantuan Usaha Ekonomi Produktif dari Diskumindag untuk 19 orang sebesar Rp184.266.000. Bantuan modal dari Bagian Perekonomian untuk 20 orang sebesar Rp46 juta, bantuan ternak kambing dan alat pertanian dari DKP3 untuk 36 orang sebesar Rp86 juta. Sehingga total anggaran terapi Desa Tumis untuk Desa Bukuran sebesar Rp3.607.866.000,” jelasnya.
Sementara itu, bupati Yuni mengucap syukur atas selesainya rangkaian kegiatan desa tuntas kemiskinan (tumis) di Desa Bukuran.
“Insyallah seluruh bantuan yang diberikan dari pemerintah tepat sasaran. Bantuan RTLH walaupun masing-masing hanya mendapat Rp15 juta paling tidak bisa ndandani rumah agar lebih layak dan sehat. Ada juga yang mendapat alat membuat roti, mesin jahit dan mesin obras supaya warga bisa lebih mandiri,” terangnya.
Ia menambahkan selain mendapatkan bantuan, 64 orang juga diberikan berbagai pelatihan kerja/keahlian agar masyarakat memiliki keterampilan dan menambah pengahasilan bagi keluarganya.
“Yang bisa menjahit diberi bantuan mesin jahit, yang bisa membuat roti diberikan alat pembuat roti, yang berjualan diberikan modal, yang sudah tidak bisa bekerja diberikan tunjangan hidup. Setelah Bukuran mentas dari kemiskinan kita beri kesempatan desa yang lain. Jadi secara bertahap,” ucapnya.

Penulis : Mira/Yuli Diskominfo Sragen
Editor : WH/DiskominfoJtg

Berita Terkait