Megono Kaleng, Oleh-Oleh Khas Kota Pekalongan

  • 10 Sep
  • yandip prov jateng
  • No Comments

Kota Pekalongan – Walikota Pekalongan, HM Saelany Machfudz SE didampingi Wakil Walikota Pekalongan, HA Afzan Arslan Djunaid SE melakukan soft launching secara resmi Produk Megono Kaleng yang dijadikan sebagai oleh-oleh khas Kota Pekalongan. Kegiatan soft launching yang disaksikan juga oleh Kepala Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan pada Kemeterian Kelautan dan Perikanan (KKP) Republik Indonesia, Ir R Sjarief Widjaja PhD Frina, Direktur Pusat Pengkajian Industri Proses dan Energi (PPIPE) BPPT RI, Dr Ir Adiarso MSc, Mewakili Gubernur Jawa Tengah, Muhammad Arif Sambodo SE MSi selaku Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Dinperindag) Provinsi Jawa Tengah bertepatan pada Pembukaan Pameran Inovasi dan Kreativitas (PIK) Tahun 2019 yang berlangsung di Kawasan Gor Jetayu Kota Pekalongan, Kamis malam (5/9/2019).

Launching ditandai dengan penyerahan produk megono kaleng oleh Walikota kepada IKM Binaan dari Rumah Makan Masduki Pekalongan.

Pada kesempatan tersebut, Walikota Pekalongan, HM Saelany Machfudz SE menyampaikan bahwa megono sebagai makanan khas Kota Pekalongan diinovasikan agar dapat dinikmati oleh masyarakat yang berkunjung ke Kota Pekalongan untuk dapat dijadikan oleh-oleh kepada sanak saudaranya di rumah.

Ini merupakan inovasi baru dari Pemkot melalui Bappeda menggandeng LIPI, Tim Peneliti dari Poltekkes Kemenkes Prodi Keperawatan Pekalongan dan Rumah Makan Masduki untuk menciptakan produk megono kaleng agar tetap dapat dinikmati dalam jangka waktu yang lumayan lama dan sangat cocok dijadikan oleh-oleh pengunjung yang berkesempatan mampir ke Kota Pekalongan,” ucap Saelany.

Saelany berharap produk inovasi megono kaleng tersebut bisa diperluas dan dikembangkan lebih baik lagi ke depannya.

Wakil Walikota Pekalongan, HA Afzan Arslan Djunaid SE menuturkan, selain dijadikan oleh-oleh, produk megono kaleng ini dapat mengobati kerinduan masyarakat Kota Pekalongan yang tinggal di luar daerah maupun yang sedang merantau di kota orang.

Ini menjadi inovasi dan terobosan yang luar biasa karena megono kaleng ini tidak hanya bertahan 6 jam saja tetapi bisa sampai 2 tahun. Mudah-mudahan ke depan akan ada terobosan dan inovasi baru lainnya yang bisa dikembangkan terus, tidak hanya megono, karena kuliner di Kota Pekalongan sangat banyak mulai dari garangasem, miso, dan sebagainya yang tentu saja tidak dapat ditemukan di daerah-daerah lain,” imbuh Aaf.

Sementara itu, perwakilan dari Rumah Makan Masduki, Rifa’ah Amini, menyebutkan awal mula tercetus inovasi megono dikalengkan ini adalah belum adanya oleh-oleh makanan khas Kota Pekalongan yang dapat bertahan lama. Menurut Rifa, megono kaleng ini dapat bertahan selama 1-2 tahun dan tanpa bahan pengawet dan MSG sehingga aman dikonsumsi.

Khasnya Pekalongan memang megono, akhirnya kami berpikir bahwa bagaimana megono bisa bertahan lama dan menjadi icon oleh-oleh khas Kota Pekalongan. Idenya tercetus pada saat kami diajak Poltekkes untuk menggarap proyek megono kaleng kurang lebih 6 bulan lalu. 1 kaleng megono berisikan 180 gram ini dibandrol dengan harga Rp 30 ribu saja dan saat ini kami pemasaran baru dari mulut ke mulut dan ini sedang dalam proses pengajuan BPOM RI agar terdaftar,” ujar Rifa.

(Tim Komunikasi Publik Dinkominfo Kota Pekalongan)

Berita Terkait