Mawas 119, Fasilitas Jemput Pasien Dan Konsultasi Kesehatan Gratis RSUD Wonogiri

  • 01 Mar
  • yandip prov jateng
  • No Comments

WONOGIRI – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Soediran Wonogiri menyediakan fasilitas penjemputan pasien sakit melalui program Mapak Warga Sakit (Mawas) 119. Layanan penjemputan pasien tersebut bisa dimanfaatkan masyarakat Wonogiri yang tinggal dalam radius 10 kilometer dari RSUD dr Soediran.

Untuk mendapatkan layanan tersebut, masyarakat dapat menghubungi Tim Mawas melalui aplikasi WhatsApp atau telepon di nomor 082225119119.

Ditemui di kantornya, Direktur RSUD dr Soediran, Adhi Dharma mengatakan, dengan adanya inovasi layanan Mawas, warga tidak perlu pusing mencari transportasi untuk mengantar pasien sakit.

“Layanan Mawas 119 ini adalah layanan kesehatan lengkap dan gratis, di mana kami menyediakan ambulans dengan peralatan lengkap untuk penanganan kegawatdaruratan, berikut dokter dan perawat siaga 24 jam yang ikut dalam penjemputan. Tim Mawas selalu standby 24 jam. Jadi bisa dihubungi kapan saja saat dibutuhkan,” ujarnya Selasa (28/2/2023).

Dikatakan Adhi Dharma, layanan Mawas yang terdata sebagian besar adalah pelayanan penjemputan pasien dengan serangan jantung, kecelakaan, dan stroke. Namun, Mawas juga memberikan layanan yang sifatnya konsultasi pasien nongawat darurat.

Layanan konsultasi yang dimaksud misalnya ketika tengah malam, buah hati mendadak demam tinggi, sedangkan lokasi rumah di pelosok desa dan tidak memungkinan untuk membeli obat penurun demam, orang tua dapat melakukan panggilan telepon maupun videocall Tim Mawas untuk berkonsultasi terkait cara menurunkan demam tanpa obat.

Contoh lainnya, kasus anak tersedak makanan atau menelan benda asing yang bisa menutup saluran pernafasan. Orang tua dapat melakukan videocall, untuk mendapatkan arahan tentang tindakan pertolongan pertama pada kasus tersedak.

“Saran kami videocall saja, supaya dokter yang bertugas juga bisa memantau kondisi pasien. Nah nanti diarahakan tindakannya untuk mengeluarkan benda asing itu bagaimana. Selanjutnya melalui videocall , dengan melihat kondisi pasien, petugas medis juga akan lebih mudah melakukan observasi, apakah diperlukan penanganan lebih lanjut atau tidak,” terangnya.

Pada tindakan Mawas, Adhi Dharma menyampaikan, tidak semua pasien akan dibawa ke RSUD. Pada kasus tertentu, pasien sakit nongawat darurat cukup hanya mendapatkan konsultasi di lokasi, dan menerima resep obat gratis dari dokter yang bertugas saat itu.

“Obatnya pun ada yang kami sediakan, sedangkan yang harus didapatkan dengan resep dokter, akan kami resepkan untuk bisa dibeli sendiri di apotik terdekat. Jadi tidak semua pasien harus dibawa ke IGD,” lanjutnya.

Ke depan, RSUD Wonogiri telah menyiapkan rencana penambahan armada dan tim medis, khususnya dalam penanganan kegawatdaruratan penyakit jantung/kardiologi.

“Karena estimasi penanganan pasien serangan jantung ini maksimal hanya 30 menit, maka kami prioritaskan ke depannya akan kami sediakan layanan khusus kardiologis. Kami sudah menggandeng beberapa perusahaan yang memiliki CSR (Corporate Social Responsibility) untuk penambahan armada Mawas. Semoga segera terealiasi,” ujarnya.

Adhi Dharma berharap, layanan Mawas ini menjadi embrio pelayanan kesehatan yang bisa diadopsi oleh rumah sakit dan fasilitas layanan kesehatan lainnya, untuk memberikan layanan yang terbaik bagi seluruh masyarakat di kabupaten Wonogiri, khususnya untuk menangani kasus-kasus kegawatdaruratan.

Penulis : SIKP_kominfowng
Editor: WH/DiskominfoJtg

Berita Terkait