MAMA YO KUKUHKAN SRIKANDI SUNGAI INDONESIA

  • 09 Nov
  • yandip prov jateng
  • No Comments

KLATEN – Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Yohanna Susana Yembise mengukuhkan sebanyak 1.500 Srikandi Sungai Indonesia, Kamis (08/11/2018) sore. Pengukuhan dilakukan di tepi sungai Dukuh Klumutan, Desa Kalitengah, Kecamatan Wedi.

Dalam pengukuhan srikandi sungai, Menteri PPPA didampingi Deputi Kesiapsiagaan dan Pencegahan BNPB Wisnu Widjaja, Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Tengah Sarwa Prama serta sejumlah pejabat lainnya. Termasuk Bupati Klaten Sri Mulyani.

Menteri PPA,  Yohanna Susana Yembise mengatakan melalui srikandi sungai ini kalangan ibu-ibu bisa lebih memperdulikan lagi kondisi lingkungan terutama aliran sungai di wilayah setempat. Pasalnya diakui bahwa selama ini masyarakat yang membuang sampah justru kebanyakan dari kalangan ibu-ibu.

“Bencana alam banjir terjadi dimana-mana. Oleh sebab itu harus ada kepedulian bersama dari masyarakat itu sendiri,” ujarnya kepada wartawan usai mengukuhkan 1.500 Srikandi Sungai Indonesia, Kamis sore.

Lebih lanjut dijelaskan, implementasi srikandi sungai dapat dibawa ke tingkat nasional. Artinya peran dari perempuan sangat penting dalam menjaga kelestarian sungai. Selain bermanfaat bagi lingkungan, dengan peduli terhadap sungai juga berarti ikut melindungi anak-anak mereka sendiri dari marabahaya.

“Mereka harus sadar melindungi sungai dan melindungi anak-anak. Jangan sampai ada anak yang menjadi korban bencana,” imbuh dia.

Sebetulnya, lanjut Yohanna, bantaran sungai bisa dimanfaatkan sebagai taman bermain dan bersantai untuk masyakarat. Namun dengan catatan kebersihan sungai harus benar-benar dijaga. Jangan sampai justru disalahgunakan yang mengarah pada tindakan kejahatan.

“Banyak hal yang bisa dibuat. Tempat bermain anak-anak di sepanjang sungai juga bisa. Yang pasti sungai harus responsif gender,” pungkas dia.

Sementara itu, Ketua Srikandi Sungai Klaten, Sri Susilowati menjelaskan sedikitnya ada 1500 srikandi yang dikukuhkan dalam acara ini. Mereka berasal dari Klaten dan sejumlah daerah lain di Jawa Tengah. Namun ia mengaku, jumlah srikandi yang peduli sungai sebetulnya lebih banyak dari ini.

Dijelaskan, tugas dari srikandi sungai tidak hanya perempuan yang bergerak dipinggir sungai, melainkan di daerah aliran sungai (DAS). Sehingga dengan adanya pengukuhan ini, ia berharap bisa menambah motivasi dan semangat baru bagi perempuan agar lebih peduli lagi terhadap sungai masing-masing.

“Memang Klaten itu pertama kali menjadi srikandi sungai, artinya sangat membanggakan. Karena bisa menginisiasi kabupaten lain untuk membuat itu,” tandasnya.

Berita Terkait