MALAM TAHUN BARU 2018 DI BOYOLALI

  • 01 Jan
  • yandip prov jateng
  • No Comments

BOYOLALI – Strategi dilakukan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Boyolali dalam perayaan Tahun Baru 2018. Lokasi hiburan disebar di 14 titik panggung di berbagai wilayah berbeda di Boyolali. Selain untuk memecah konsentrasi masa juga untuk memberikan alternatif warga Boyolali untuk menyaksikan sesuai yang dinginkan. Berbagai acara hiburan dan seni dari kesenian tradisional seperti pagelaran wayang kulit hingga pertunjukan musik berbagai genre dan tidak ketinggalan pesta kembang api.

Ketika Minggu (31/12) beranjak gelap, keramaian Boyolali makin terasa. Terlebih adanya pertunjukan pesta kembang api pada pukul 19.30 WIB. Sebagai salah satu bentuk sayang sang Bupati kepada rakyatnya terkhusus bagi anak-anak. Mereka diharapkan bisa menyaksikan kembang api tanpa perlu menunggu detik-detik pergantian tahun atau pukul 00.00 WIB.

Area Balai Sidang Mahesa yang menjadi lokasi pesta kembang api sudah padat dengan warga sejak pukul 19.00 WIB. Keluarga dengan membawa serta buah hatinya menunggu dengan sabar pertunjukan dimulai. Dan pandangan serta kepala mendongak seketika ketika ada kembang api yang diluncurkan ke angkasa Boyolali. Dilepaskan dari atas bangunan bertingkat yang belum jadi di seberang Balai Sidang Mahesa, percikan api menari di langit Boyolali yang sangat cerah pada waktu itu. Selama 60 menit, kembang api memanjakan penonton serta membuat bahagia anak-anak. Tak jarang para penonton mengabadikan tarian kembang api yang menakjubkan melalui telepon selulernya.

Sementara jalan yang menuju “Dome” sangat padat kendaraan dan penonton. Dari ujung perempatan MAN Boyolali, Tugu Jam Pasar Boyolali hingga perempatan Seiko tumpah ruah ribuan penonton dan kendaraan yang memacetkan jalan di Boyolali kota. Kendaraan harus bersabar untuk bisa melintas karena jalan sangat padat.

Sementara Bupati Boyolali, Seno Samodro tampak ikut menyaksikan pesta kembang api membaur dengan warga di sekitar Tugu Jam Pasar Boyolali.

Usai pertunjukan kembang api, kepadatan warga mulai memudar. Mereka menuju lokasi panggung hiburan di beberapa titik yang ditentukan.

Panggung terdekat menyuguhkan musik Top 40’s dan reggae di Simpang Siaga sudah padat. Panggung di patung Arjuna Wijaya tersebut juga dimeriahkan kehadiran artis Husein jebolan Indonesian Idol. Sementara gelaran Festival Band Pelajar se-Soloraya yang dilaksanakan di komplek selatan perkantoran Terpadu Pemkab Boyolali sudah mulai sejak pukul 19.00 WIB juga tidak luput dari keramaian.

Bagi pecinta kesenian tradisonal wayang kulit memadati Taman Asrikanto akan ada pagelaran wayang kulit dengan dalang ki Jungkung Darmoyo.

Adapun di ikon baru Boyolali, terminal Penggung disuguhi dangdut. Sementara di terminal lama ada suguhan campursari. Hal senada juga di lokasi sirkuit go-kart di timur Polres Boyolali juga dimanjakan dengan campursari serta dangdut.

Panggung musik bergenre rock digelar di Gelanggang Anuraga juga dipenuhi penonton. Mereka bernostalgia dengan musik-musik rock bersama grup The Flash dari Solo serta grup lainnya.

Sementara di Alun-alun Kidul dan Alun-alun Lor, yang menjadi ikon baru di Boyolali ribuan penonton memadati lokasi tersebut. Pertunjukan musik dangdut oleh O.M Kalimba Music [di Alun-alun Kidul] dan M.G 86 Production [di Alun-alun Lor] yang telah memiliki masa tersendiri menjadi daya tarik di lokasi tersebut.

Adapun pertunjukan utama dipusatkan di Balai Sidang Mahesa yang menghadirkan tembang kenangan dan musik lain. Kelompok musik Laken Band, The Black Mask dan T-Koes sudah mulai menghibur sejak pukul 19.00 WIB. Sebagai pemuncak ditampilkan artis nasional Ita Purnamasari yang membawakan lagu-lagu yang sudah familier bagi penonton generasi 80 dan 90an.

Tak jarang Ita Purnamasari maju mendekat penonton untuk bernyanyi bersama. Sementara penonton juga melantunkan lagu tersebut sambil ber-swafoto (selfie) bersama artis idolanya.

Bupati Seno Samodro tak ketinggalan naik panggung berduet dengan Ita Purnamasari. Pertunjukan di Balai Sidang Mahesa diwarnai hitung mundur pergantian tahun 2017 menuju 2018. Kembang api indoor dinyalakan disertai doa-doa serta harapan datangnya tahun baru 2018 bisa menjadikan Boyolali semakin maju, berkembang, aman dan nyaman serta peningkatan kesejahteraan warga masyarakat.

Berita Terkait