Lestarikan Budaya Batik, Pemprov Jateng Gelar Pelatihan Membatik

  • 31 Aug
  • yandip prov jateng
  • No Comments

Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Provinsi Jawa Tengah  bekerja sama dengan Paguyuban Kampoeng Batik Kauman (PKBK) dan Disparbudpora Kota Pekalongan gelar acara Peningkatan dan Pengembangan Kewirausahaan Pemuda Berbasis Klaster Pelatihan Bidang Batik Tahun 2018 di Hotel Indonesia dilanjutkan di  Kampoeng Batik Kauman Kota Pekalongan, Senin (27/8/2018) sampai dengan Rabu (29/8).

Kepala Disparbudpora  Kota Pekalongan, Drs. Tjuk Kushindarto menyampaikan pihaknya sangat mengapresiasi kegiatan pelatihan tersebut karena berdampak pada pelestarian budaya batik (batik mendapat penghargaan dari Unesco di tahun 2009 lalu sebagai warisan dunia). “Dengan diselenggarkannya kegiatan ini di Kota Pekalongan maka Kota Pekalongan mendapat kunjungan tamu-tamu dari luar kota Pekalongan sehingga para tamu akan lebih mengenal tentang Kota Pekalongan dengan budaya batiknya sesuai julukannya sebagai world city of batik,” tuturnya.

Penasehat PKBK Kota Pekalongan, Ir. M Rofiqur Rusdi menyampaikan bahwa ini merupakan tahun ketiga penyelenggaraan. Berbeda dengan tahun sebelumnya yang diikuti oleh ratusan peserta dari berbagai kota/kabupaten, tahun ini diikuti oleh 90 peserta dari 15 kota/kabupaten. “Peserta ditentukan dari Disporapar Jawa Tengah untuk kota/kabupaten yang berada di zona merah, yakni tingkat pengangguran yang tinggi,” ungkapnya.

Ketua PKBK Kota Pekalongan, Muhammad Husni Mubarok menjelaskan bahwa acara selama tiga hari ini program pelatihan bidang kewirausahaan dikhususkan untuk klaster wirausaha ini. “Hari pertama peserta mendapat paparan teori dasar, desain batik, teknik produksi batik tulis, teknik produksi batik cap, dan pewarnaan serta finishing. Hari kedua dilanjutkan dengan praktik dan hari ketiga evaluasi,” paparnya.

Dikatakan, dari provinsi membekali alat bantu produksi berupa satu set peralatan untuk batik tulis, batik cap berikut canting dan kelengkapannya, dan kain berukuran 12 meter. “Dengan pelatihan ini ke depannya para peserta dapat kembali ke daerah masing-masing membuka peluang dan menonjolkan potensi lokal untuk dijadikan desain atau motif batik,” katanya.

Seni batik di Kota Pekalongan harus digairahkan kembali agar ekonomi masyarakat Kota Pekalongan dapat meningkat. Dengan misi itu PKBK terbuka bagi masyarakat yang ingin belajar membatik.

Berita Terkait