Layani dan Dampingi Pengidap HIV/AIDS, Pemkab Boyolali Siapkan 25 Fasyankes

  • 15 Dec
  • yandip prov jateng
  • No Comments

BOYOLALI – Untuk menanggulangi penyebaran HIV/AIDS, Pemkab Boyolali menyiapkan 25 Puskesmas untuk melayani pendampingan dan dukungan pengobatan kepada pengidap HIV/AIDS. Selain Puskesmas, masyarakat juga bisa mendatangi Rumah Sakit Umum Daerah Pandan Arang (RSPA) Boyolali, RSUD Simo, RSUD Waras Wiris, dan RS PKU Aisyiyah Singkil Boyolali.

Hal tersebut diungkapkan Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali, Teguh Tri Kuncoro, saat rapat koordinasi yang digelar bersama Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kabupaten Boyolali, di ruang Cempaka Setda Kabupaten Boyolali, Kamis (14/12/2023).

“Untuk masyarakat yang secara sadar diri ingin melakukan tes, silakan nanti bisa datang ke Puskesmas atau ke rumah sakit terdekat, untuk melakukan testing. Kerahasiaan terjamin, seluruh fasyankes di Kabupaten Boyolali bisa melakukan,” jelasnya.

Teguh menjelaskan, total kasus HIV/AIDS di Kabupaten Boyolali sejak 2011 hingga 2023 sebanyak 956 kasus. Dari jumlah tersebut, 162 orang atau 17 persennya meninggal dunia. Adapun jumlah kasus baru yang ditemukan sejak Januari 2023 hingga bulan ini adalah 137 kasus, lebih rendah dari tahun kemarin, yakni 184 kasus.

“Persentase kasus yang ditemukan lebih banyak pada laki-laki, yakni sebesar 63 persen dan perempuan 37 persen. Sesuai rentang usia, pada anak usia balita terdapat dua persen kasus, kemudian usia 5-18 tahun sebanyak empat persen, selanjutnya usia 19-25 tahun sebesar 15 persen. Kasus terbanyak ditemukan pada rentang usia 26-58 tahun yakni 73 persen, dan yang terakhir di atas usia 59 tahun terdapat enam persen kasus,” bebernya.

Teguh mengatakan, faktor risiko terbesar di Kabupaten Boyolali berasal dari laki-laki seks laki-laki (LSL). Ia membeberkan, usia termuda yang terdeteksi terinfeksi HIV adalah usia 16 tahun. Untuk itu, Pemkab Boyolali melalui Dinkes Kabupaten Boyolali akan terus melakukan sosialisasi intensif, terutama untuk usia sekolah dan akan meningkatkan Voluntary Counseling and Testing (VCT) untuk HIV yang diperluas cakupannya.

Sementara itu, Wakil Bupat Boyolali Wahyu Irawan selaku Ketua Pelaksana Harian KPA Kabupaten Boyolali berharap, melalui rakor ini diharap dapat menguatkan komitmen seluruh pihak yang terlibat untuk menanggulangi penyebaran HIV/ADIS.

Wahyu mengatakan, saat ini pemerintah pusat sudah menerapkan target three zero pada 2030, yakni zero kasus baru, zero kematian akibat AIDS dan zero diskriminasi.

“Dalam rakor ini nanti kita bisa saling diskusi, saling berbagi ataupun kita evaluasi bersama atas langkah-langkah apa yang sudah kita laksanakan di tahun 2023 ini, sehingga tentukan langkah apa yang akan dikerjakan di tahun 2024 mendatang,” katanya.

Penulis: Kontributor Kabupaten Boyolali
Editor: WH/DiskominfoJtg

Berita Terkait