Kurangi Risiko Bencana, Banyumas Libatkan Banyak Pihak

  • 04 Jul
  • Yandip Prov Jateng (1)
  • No Comments

BANYUMAS – Pemerintah Kabupaten Banyumas melibatkan berbagai unsur lintas sektor untuk mengurangi risiko bencana di wilayahnya, yakni pemerintah, masyarakat, akademisi, dunia usaha, media dan NGO.

 

 

 

Bupati Banyumas Sadewo Tri Lastiono, mengatakan, upaya pengurangan risiko bencana tidak bisa hanya dibebankan kepada pemerintah atau BPBD saja, tetapi menjadi tanggung jawab bersama, lintas sektor dan lintas generasi alias hexahelix

 

 

 

‘Setiap unsur memiliki kekuatan dan kapasitas masing-masing, jika disinergikan akan membentuk jejaring kolaborasi yang kokoh dan berkelanjutan,” ucapnya pada acara Pengukuhan Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) Kabupaten Banyumas, di Ruang Smart Room Graha Satria Banyumas, Rabu (2/7/2025).

 

 

 

Menurutnya, salah satu bentuk nyata dari upaya tersebut adalah pembentukan Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) Kabupaten Banyumas. Hal itu sejalan dengan amanat Undang–Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang penanggulangan bencana dan PP Nomor 21 Tahun 2008.

 

 

 

”Forum ini merupakan wadah koordinasi nonformal, namun memiliki peran yang sangat strategis dalam penyelenggaraan penanggulangan bencana secara menyeluruh,” beber bupati.

 

FPRB hadir, ujarnya, bukan hanya sebagai simbol komitmen, melainkan sebagai strategi nyata membangun masyarakat dan wilayah yang tangguh terhadap bencana dan akan menjadi mitra penting pemerintah daerah, baik dalam aspek mitigasi, kesiapsiagaan, hingga pemulihan pascabencana.

 

 

 

”Inilah salah satu pondasi penting menuju pembangunan Banyumas yang berkelanjutan dan berketahanan,” tutur Sadewo.

 

 

 

Sejalan dengan hal tersebut, Kepala Pelaksana BPBD, Budi Nugroho, menuturkan, Forum Pengurangan Risiko Bencana berfungsi sebagai mitra strategis Pemerintah Daerah dalam penyelenggaraan pengurangan risiko bencana dan kesiapsiagaan di daerah.

 

 

 

”Tujuannya adalah membentuk pola koordinasi multisektor dalam upaya pengurangan resiko bencana serta mendorong keterlibatan aktif seluruh unsur,” ujarnya.

 

 

 

Menurutnya, bencana adalah urusan bersama untuk kemanusiaan, kolaborasi yang sinergi dan harmonis antar stakeholder terkait penanggulangan bencana akan menguatkan tercapainya tujuan Kabupaten Banyumas yang Tangguh Bencana.

 

 

 

Penulis: Agustina KW, Kontributor Banyumas

Editor: Tn/Ul, Diskominfo Jateng

Berita Terkait