Kualitas Terbaik Dunia, Pengusaha Hutan Belajar Budidaya Vanili di Temanggung

  • 07 Jul
  • yandip prov jateng
  • No Comments

 

TEMANGGUNG – Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) bersama Asosiasi Pengusaha Hutan Indonesia (APHI) mengajak sejumlah pengusaha hutan, belajar budidaya vanili di Kabupaten Temanggung. Pasalnya, vanili Temanggung dikenal memiliki mutu terbaik dunia, sehingga bisa menjadi percontohan pembudidayaannya.

Project Manager Regenerative Forest Business Sub Hub Kadin Rukmantara mengatakan, para pengusaha hutan ini melakukan studi lapang untuk tanaman hutan nonkayu. Hal itu penting untuk mengetahui metode para petani menanam hingga merawat tanaman vanili.

“Kami masih mempelajari, belum tahu banyak mengenai vanili. Mungkin juga ada komoditas lain yang dikembangkan di hutan, kami masih mencari informasi sebanyak-banyaknya. Jadi ini ada sekitar 30 orang dari 10 perusahaan hutan di Indonesia melakukan kunjungan ke PT Java Agro Spices (JAS) di Parakan, Kabupaten Temanggung, salah satu eksportir vanili yang juga melakukan budi daya vanili,” katanya, Rabu (6/7/2022).

Rukmantara yang juga Wakil Ketua Komite Tetap Pengendalian Kerusakan Gambut dan Lahan Terbuka Kadin ini mengatakan kegiatan ini, merupakan tindak lanjut dari kebijakan Undang-Undang nomor 11 Tahun 2020 mengenai Cipta Kerja yang kemudian diterbitkan PP nomor 23/2021 mengenai Pengelolaan Hutan.

“Di situ diamanatkan bahwa hutan sekarang dikelola dengan model usaha, kalau dulu hutan itu oleh para pengusaha hutan dikelola berbasis kayu sekarang model usaha,” jelasnya.

Ia menyampaikan, hutan bisa dimanfaatkan untuk mengembangkan multiusaha, bukan hanya vanili. Selain vanili, sebelumnya para pengusaha hutan juga melakukan studi lapang di Yogyakarta tentang budidaya kayu putih.

Ketua Komite Humas dan Kerja Sama APHI Sugianto mengatakan, dalam kegiatan ini para pengusaha hutan belajar lapang tentang praktik hasil hutan selain kayu, dari hulu sampai hilir.

“Vanili ini menjadi salah satu opsi yang kira-kira nanti akan bisa menambah penghasilan dari pengelolaan hutan,” jelasnya.

Ia menyampaikan, pemerintah sudah mengeluarkan kebijakan yang tadinya pengelolaan hutan itu izinnya hanya mengambil hasil hutan berupa kayu, tetapi sekarang boleh untuk mengelola hasil hutan selain kayu, seperti rotan, getah, air, dan jasa lingkungan.

Direktur Utama PT Java Agro Spices Singgih Arie Pratomo (Tomy) mendukung kegiatan yang dilakukan Kadin bersama APHI dengan mengajak pengusaha hutan untuk belajar budidaya vanili di tempat usahanya.

Tomy menyampaikan, para pengusaha hutan kini memungkinkan untuk mengelola hutan bukan mengambil kayu saja, tetapi bisa dengan tanaman produksi lain. Dengan demikian, hutan bisa tetap lestari, tetap terjaga kondisinya dengan baik.

“Mereka punya lahan ribuan hektare bisa berdampingan, sehingga kayu dapat, pendukung lainnya juga dapat. Kalau saya mendukung sekali, mengapresiasi kegiatan mereka, dan tentunya saya siap mendukung mereka. Mereka butuh pendampingan atau butuh teman diskusi kami siap,” tandasnya.

Penulis: MC.TMG/ary;ekp;ysf
Editor: WH/Ul, DiskominfoJtg

Berita Terkait