KPA PURBALINGGA AKAN RINTIS KAMPUNG PEDULI AIDS

  • 08 May
  • dev_yandip prov jateng
  • No Comments

PURBALINGGA – Semakin bertambahnya kasus-kasus HIV-AIDS baik secara nasional , propinsi dan kabupaten dari tahun ke tahun membuat prihatin Komisi Penanggulangan AIDS (KPA ) Purbalingga. Sejak tahun 2010 sampai 2016 terdapat 162 penderita HIV-AIDS dan 14 meninggal dunia . Tahun 2017 dari Januari sampai April terdapat 27 penderita dan 2 orang meninggal dunia.

Ketua KPA, Heny Ruslanto mengatakan banyak penderita HIV-AIDS yang secara ekonomi termasuk golongan menengah ke bawah sehingga perlu didukung oleh segenap masyarakat. Karena,  kalau tidak ditolong nantinya akan menambah angka kemiskinan di Purbalingga. Salah satu upaya untuk mencegah semakin banyaknya penderita HIV-AIDS perlu dibentuk pilot project kampung peduli AIDS.

“Kampung peduli AIDS merupakan wilayah dimana aparat dan masyarakat secara sadar dan peduli betapa pentingnya upaya pencegahan dan penaggulangan HIV-AIDS,” kata Heny saat Rapat di Ruang Rapat Bupati, Senin (8/5).

Tujuan dari kampung peduli AIDS lanjut Heny ada 3 yakni menurunkan jumlah kasus baru HIV, menurunkan angka kamatian dan menurunkan stigma/diskriminasi penderita HIV-AIDS di masyarakat. Pada saatnya nanti kampung AIDS ini akan menjadi rujukan bagi desa-desa/kelurahan di Purbalingga dalam pencegahan dan penanggulangan HIV-ADIS.

“Penanganan jenazah penderita HIV-AIDS ada standard operating procedure (SOP), beda dengan jenazah lainnya, sehingga perlu diadakan pelatihan kepada petugas pemulasaran jenasah,” kata Heny.

Guna mendukung kampung peduli AIDS, harus ada komponen yang mendukungnya seperti aparat desa/kelurahan, PKK, tokoh agama, bidan, tokoh masyarakat, RT/RW, kader warga peduli AIDS (WPA), karangtaruna, Remaja Masjid dan Ustadz, Puksesmas serta unit tranfusi PMI. Kemudian keterlibatan organisasi perangkat daerah (OPD) baik tingkat Kabupaten maupun kecamatan untuk nyengkuyung sesuai dengan bidang tugasnya masing-masing.

“Harapan Bupati, semua desa di Purbalingga menjadi kampong peduli HIV-ADS. Dengan slogan jauhi virusnya, jangan jauhi orangnya, kita berharap jumlah penderita HIV-AIDS bisa berkurang kedepannya,” pungkasnya. (Sap’$)

Berita Terkait