Kopi Arabika Wine Temanggung Tembus Pasar Belanda

  • 24 Oct
  • yandip prov jateng
  • No Comments

 

TEMANGGUNG – Angin segar bagi masyarakat kopi di Temanggung. Pada ajang pameran Internasional Trade Expo Indonesia (TEI) 2022 di Indonesia Convention Exhibition, Bumi Serpong Damai City (ICE, BSD City), Tangerang, terjadi kesepakatan ekspor kopi ke Belanda.

Ekspor kopi langsung ke Belanda itu adalah untuk pertama kalinya. Kopi yang diekspor adalah kopi arabika dengan proses wine. Tak tanggung-tanggung, kopi terbaik dari Temanggung itu tembus harga 12,5 dolar AS per kilogram di negeri kincir angin tersebut.

Ketua Komunitas Kopi Bersenyum Temanggung (Kopi Berteman) Basari Supriyanto mengatakan, TEI benar-benar dimanfaatkan oleh pelaku kopi dari Temanggung, untuk mempromosikan budidaya dan produk kopi. Hasilnya sangat mengesankan. Belanda langsung membeli dengan harga yang fantastis.

“Alhamdulillah sudah ada kontrak kerja samanya, untuk pengadaan kopi Arabika dengan proses fermentasi atau wine,” Basari Supriyanto, Jumat (21/10/2022).

Ia mengatakan, selama ini penjualan kopi dari Temanggung masih terbatas melalui perantara. Maka itu, pada TEI yang merupakan sinergi antara petani, Kemenko Perekonomian dan Kemendag membuahkan sebuah prestasi yang sangat jarang didapat, yakni petani kopi mengakses langsung pasar luar negeri yang sangat kompetitif. Ia mengatakan, ‘Kopi Berteman’ terdiri dari petani, prosesor dan UMKM Kopi Temanggung.

“Ini sangat luar biasa, sebuah kerja sama antara petani kopi Temanggung dan hasil pendampingan dari Kemenko Perekonomian, dalam hal ini jajaran deputi dua Kemenko,” katanya.

Menurutnya, ajang seperti ini sangat menguntungkan petani, sebab petani bisa langsung bertemu dengan pembeli dari luar negeri, sehingga ada keuntungan yang sangat signifikan yang dirasakan oleh petani secara langsung. Petani mengetahui secara langsung keinginan pasar dunia, sehingga berusaha memenuhinya.

Wakil Ketua DPRD Kabupaten Temanggung Muh Amin mengatakan, perlunya dorongan pada pelaku kopi di Temanggung untuk meningkatkan kualitas biji kopi dan hasil proses hasil kopi.

“Kopi Temanggung sebagai salah satu yang terbaik di dunia, harus mendapatkan perhatian lebih serius dari pemerintah, karena terbukti bisa tembus pasar internasional secaa langsung,” katanya.

Menurutnya, dalam upaya pemasaran produk kopi diharapkan bisa kontak langsung dengan pihak pembeli, sehigga petani mengetahui kekurangan dan kelebihan barang yang diproduksi.Serta bisa terpacu untuk memenuhi keinginan pasar.

Anggota Kopi Berteman lainnya, Zaenal Arifin menuturkan selama ini Kopi Arabika Temanggung memang sudah mulai dikenal oleh masyarakat, namun kendala yang dihadapi petani adalah soal pemasaran.

Melalui ajang seperti ini, katanya, menjadi salah satu momen untuk bertemunya petani, dan pelaku kopi dari Temanggung untuk bertemu dengan pembeli langsung.

“Kami ini membawa nama Kopi Temanggung, Alhamdulillah dari Belanda sudah langsung tanda tangan kontrak,” jelasnya.

Ia menjelaskan, di tahun pertama kontrak ini pihak dari Belanda menyetujui untuk dikirim sebanyak satu ton Arabika dengan proses wine. Kopi ini akan dikirim pada bulan November 2022 mendatang dengan harga 12,5 dolar AS per kilogram.

Sedangkan untuk panen raya 2023 mendatang, dari pihak Belanda sendiri juga sudah memberikan gambaran akan mengambil kurang lebih sebanyak 10 ton Kopi Arabika wine.

“Kami akan penuhi dulu yang satu ton. Panen raya tahun depan akan kami persiapkan lebih baik lagi, semoga saja ajang seperti ini bisa terus dilakukan, karena bisa membuka peluang bagi para pelaku usaha di Indonesia,” tandasnya.

Penulis: MC.TMG/Aiz;Ekp;Ysf
Editor: WH/DiskominfoJtg

Berita Terkait