Kemenkominfo Tinjau Smart City di Batang

  • 05 Mar
  • yandip prov jateng
  • No Comments

 

BATANG – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) melakukan tinjauan lapangan Implementasi Program Smart City Kabupaten Batang, Selasa (3/3/2020).

“Tinjau lapangan dilakukan dalam rangka mengetahui sejauh mana progres implementasi Smart City di Kabupaten Batang selama kurun waktu 2 tahun, dari 2018 sampai 2019,” kata Kepala Diskominfo Batang Jamal Abdul Naser. Adapun lokasi tinjauan lapangan meliputi 6 program unggulan Smart City antara lain Batang Resources Integration & Collaboration System (BRICS), Minggon Jatinan, Mal Pelayanan Publik, PSC Si Slamet 119, Santunan Kematian (eSakti) dan Ipal komunal.

Kepala Seksi Data Kemaritiman dan Pembangunan Manusia Dan Kebudayaan Direktorat Aptika Kemenkominfo Ivan Syahreza menjelaskan, tinjauan lapangan dilaksanakan untuk menjaring aspirasi masyarakat, sesuai tujuan Smart City yakni melayani masyarakat secara efisien, efektif, dan berkelanjutan. Sehingga masukan dari masyarakat sangat diperlukan.

“Implementasi program Smart City terhadap masyarakat perlu ditingkatkan. Karena sebagai pengguna layanan publik, merekalah yang merasakan secara langsung dampak dari pelaksanaan program tersebut,” jelas Ivan.

Pada setiap lokasi tinjauan lapangan, dilaksanakan survey terhadap penerima layanan program melalui kuesioner. Hasil yang didapat menjadi bahan masukan bagi pemerintah dalam merumuskan kebijakan yang perlu diambil terkait program Smart City di Kabupaten Batang.

Aspirasi masyarakat tersebut harus segera ditindaklanjuti oleh Tim Pelaksana Smart City Pemkab Batang. Dikarenakan semester pertama bulan Juni 2020 akan dilaksanakan evaluasi program gerakan menuju 100 Smart City di Bali oleh Kementerian Kominfo.
Pembimbing Program Smart City Kabupaten Batang, Dr Windy Gambetta menyampaikan, partisipasi langsung masyarakat dalam pembangunan menjadi salah satu daya tarik program ini. Sebagai contoh program quick win Smart City “Minggon Jatinan” di Hutan Kota Rajawali, yang pengelolanya merupakan komunitas Madrasah Bisnis.

“Kalau mau sukses dan berkelanjutan, program Smart City harus melibatkan semua komponen masyarakat. Seperti komunitas, UMKM, desa wisata, dan sebagainya. Kekuatan Kabupaten Batang terletak pada sumber daya manusianya. Dengan segala keterbatasan dapat membuat yang biasa menjadi luar biasa,” pungkas Windy yang juga merupakan dosen dari Institut Teknologi Bandung.

Penulis: MC/Batang
Editor: dnk/Diskominfo Jateng

Berita Terkait