Kelompok Wanita Tani Dilatih Mengolah Sambal dan Saus

  • 03 Mar
  • yandip prov jateng
  • No Comments

GROBOGAN – Biasanya orang lebih dominan membudidayakan cabai dan tomat dibandingkan dengan membuka usaha olahannya. Padahal jika membuka peluang usaha, keuntungannya lebih besar dibandingkan dengan membudidayakannya. Apalagi jika budidaya cabai dan tomat masih tergantung pada musim dan hama penyakit tanaman, yang menyebabkan harganya tidak stabil.

Seperti yang terlihat Senin kemarin (2/3/2020), di Rumah kedelai Grobogan. Sebanyak 75 orang anggota kelompok wanita tani (KWT) di Grobogan dan penyuluh kecamatan, menjadi peserta pelatihan pengolahan cabai dan tomat menjadi produk yang punya nilai jual lebih.

Pelatihan sehari tersebut diinisiasi oleh Dinas Pertanian Kabupaten Grobogan, dengan menggandeng Owner Sambel Sedep OMA Semarang, Felicia Weny sebagai narasumber.

Kepala Dinas Pertanian Grobogan, Edhie Sudaryanto mengungkapkan, selain tanaman pangan, saat ini cukup banyak produk hortikultura yang dihasilkan petani Grobogan. Antara lain, cabai dan tomat.

“Selama ini, hasil panen petani langsung dijual pada pembeli. Dengan adanya pelatihan membuat sambal dan saus diharapkan hasil panen petani bisa punya nilai lebih,” katanya.

Dilanjutkannya,  saat ini banyak ragam kuliner khas Grobogan yang menggunakan sambal. Diantaranya, Nasi Pecel Gambringan dari Desa Depok Kecamatan Toroh, Sego Pager khas Kecamatan Godong dan Sambel Pencok dari Kecamatan Kradenan.

Sementara itu, Owner Sambal Sedep Oma Semarang, Felicia Weny menuturkan, potensi hortikultura di Grobogan sangat memungkinkan untuk dikembangkan menjadi produk olahan cabai maupun tomat. Dengan mengikuti pelatihan secara serius dan mau mempraktikkannya, diharapkan bisa memberikan tambahan penghasilan bagi petani.

”Seperti diketahui, harga cabai dan tomat ini terkadang tidak bisa diprediksi. Jika berhasil mengikuti pelatihan, kami harap para petani ini nantinya bisa meningkatkan penghasilannya. Tinggal melakukan sinergitas antara petani, kelompok usaha, dan pemerintah,” ujarnya.

Pada pelatihan tersebut, diberikan pula materi tentang pengajuan proses izin produksi rumah tangga di Kementerian Kesehatan, dari Dinas Kesehatan Kabupaten Grobogan.

 

Penulis : Kadarwati/Diskominfo Grobogan

Editor : WH/Diskominfo Jtg

 

Berita Terkait