Portal Berita
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah

KENDAL –  Jalan jalan di Kecamatan Boja Kabupaten Kendal, Sabtu (25/8/2018), seharian mendadak padat dan ramai. Sejak pukul 12.00 siang, arus lalu lintas yang melintas  pasar maupun Polsek Boja dialihkan di luar jalur karena menjadi rute perjalanan Pawai Karnaval Budaya Peringatan Hari Jadi Kabupaten Kendal ke 413 dan HUT RI ke 73 tahun 2018. Kegiatan budaya kerjasama Pemkab dengan Dewan kesenian Kabupaten Kendal ini juga menjadi fokus perhatian ekstra dari camat dan para kepala desa.

Tidak kurang dari 40 pasukan peserta pawai karnaval terlibat dalam agenda tahunan itu sehingga menyedot perhatian masyarakat. Masyarakat berbondong bondong dan berdesakan untuk menyaksikan ajang budaya tersebut. Kegiatan karnaval melibatkan peran banyak pejabat dari Bupati, camat hingga kepala desa. Dari mahasiswa, pelajar sekplah, hingga para guru taman kanak-kanak menyajikan tampilan seni tradisi dan seni kreasi.

Sejak awal perjalanan start Karnaval, Perhatian masyarakat Boja tertuju pada penampilan Bupati Kendal dr Mirna Annisa, M.Si, yang menaiki kereta berkuda Niti Praja. Diikuti sederet kereta lain yang dinaiki jajaran Forkompinda dan para pimpinan OPD. Turun dari kereta, Bupati  terus naik ke atas panggung kehormatan. Beliau mendapat respon antusias masyarakat dengan tepuk tangan riuh.

Camat Boja, Sunarto pemimpin pasukan berkuda bersama para kades turun dari kuda. Berdama para kepala desa membentuk barisan. Mereka  mendampingi Drs.Dwiyanto, M.Si, Ketua panitia Karnaval menghadap Bupati melaporkan kesiapan seluruh peserta. Usai melapor, karnaval dimulai dengan diawali penampilan fragmen drama tari persembahan dari para seniman dan pelajar kabupaten Kendal yang mengangkat cerita Nyai Pandansari. Sebuah cerita yang sudah merakyat di kalangan masyarakat setempat.

Tidak hanya peserta dari 20 kecamatan dari Kabupaten Kendal, 5 Kabupaten/kota tetangga Juga turut hadir menyajikan karya seni budaya daerah. Kabupaten Pekalongan tampil dg seni Tari Sufi. Kabupaten Semarang menyuguhkan Tari topeng Ireng.  Sedangkan Kabupaten Batang menggelar Tari Babalun. Dan tampilan memukau dari PIP Semarang menjadi sajian atraksi spesial melengkapi event Karnaval tahun ini.

Tak kalah menarik, Kiprah para anggota tim relawan kebersihan lingkungan hidup yang menjadi pasukan karnaval di barisan terakhir. Berbekal alat alat dan kantong kantong tempat sampah mereka melakukan gerakan operasi pungut sampah bersama sama. Melihat puluhan relawan beraksi, para warga masyarakat penonton karnaval tak tinggal diam. Mereka juga turut memunguti sampah yang ada di sekitar mereka berdiri. Selamat dan sukses kepada masyarakat kecamatan Boja, menjaga kota tetap bersih. ( Kominfo / heDJ )