Kapolda dan Pangdam Beri Bantuan Korban Banjir Rob di Kota Pekalongan

  • 05 Jun
  • yandip prov jateng
  • No Comments

KOTA PEKALONGAN – Kapolda Jawa Tengah, Irjen Pol Ahmad Luthfi bersama Pangdam IV/Diponegoro, Mayjen TNI Mochammad Effendi menyambangi para korban terdampak banjir rob di Kota Pekalongan. Keduanya, memberikan bantuan 50 buah tikar dan sepuluh boks makanan ringan, yang dibagikan kepada para pengungsi di Mushola Al-Aqsa, Rusunawa Slamaran, Kelurahan Kecamatan Pekalongan Utara, Kota Pekalongan, Kamis siang (4/6/2020).

Kapolda, Irjen Pol Ahmad Luthfi mengatakan, Polri dan TNI ingin meringankan beban masyarakat yang terdampak banjir rob di Kota Pekalongan. Ia juga menyempatkan meninjau langsung pelaksanaan dapur lapangan Brimob Batalyon B Pelopor Polda Jawa Tengah yang dipusatkan di Stadion Hoegeng Kota Pekalongan.

“Kami Polda Jateng bersama jajaran Pangdam IV Diponegoro melakukan kegiatan sosial dalam rangka meringankan masyarakat kita yang terdampak adanya banjir rob yang dipusatkan hari ini di Slamaran, Kecamatan Pekalongan Utara,” tutur  Luthfi.

Menurutnya, dalam pelaksanaan dapur lapangan yang diinisiasi oleh Polri ini, sebanyak 1.000 porsi makanan  setiap harinya dibagikan kepada warga terdampak banjir rob secara gratis. Pihaknya berharap agar banjir rob di Kota Pekalongan segera surut dan para pengungsi bisa kembali ke rumahnya masing-masing.

“Dapur lapangan ini bersinergi dengan TNI, Pemkot, dan warga setempat. Kami siapkan 1.000 porsi makanan setiap harinya, dua kali kami bagikan secara terus menerus kepada masyarakat terdampak banjir rob Kota Pekalongan,” terang Luthfi.

Pangdam IV/Diponegoro, Mayjen TNI Mochammad Effendi menambahkan, meskipun Kota Pekalongan tengah dilanda musibah banjir rob, masyarakat diminta tetap mengindahkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19 yang telah ditetapkan pemerintah.

“Adanya musibah banjir rob ini, kita juga masih marak pandemi Covid-19 yang belum berakhir, kami mengharapkan pengertian seluruh masyarakat untuk senantiasa melaksanakan protokol kesehatan  meski sudah diberlakukan new normal,” tegas Pangdam.

Dijelaskannya, beberapa hari lalu Indonesia memperingati Hari Lahir Pancila, sehingga pihaknya berpesan dalam mengatasi permasalahan musibah banjir rob ini, semangat gotong-royong dalam Pancasila antar seluruh elemen masyarakat harus terus ditunjukkan.

“Masyarakat bersama pemerintah dan instansi terkait lainnya harus saling bahu-membahu, merasa harus sama-sama memiliki, jika ada yang susah dan terkena musibah, (maka) yang tidak terkena musibah dan memiliki rejeki lebih bisa membantu mereka yang sedang kesusahan,” ungkap Pangdam Effendi.

Sementara itu, Wali Kota Pekalongan Saelany Machfudz menyampaikan terima kasih kepada jajaran Polda Jawa Tengah dan Pangdam IV/Diponegoro yang telah hadir dan peduli membantu warga Kota Pekalongan yang terdampak banjir rob.

“Dalam musibah banjir rob kali ini, sekitar lebih dari empat kelurahan di wilayah Kecamatan Pekalongan Utara terendam banjir rob dengan ketinggian air yang bervariasi. Di antaranya Kelurahan Krapyak tepatnya di Slamaran, di Celumprit, Kelurahan Degayu, Kelurahan Panjang Wetan, Panjang Baru dan Pabean,” terangnya.

Tidak kurang dari 7.700 kepala keluarga (KK) yang terdampak musibah ini. Ke depan, wali kota menegaskan perlunya koordinasi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah untuk mengevaluasi pembangunan. “Dalam rangka mencegah rob yang ada di Kota Pekalongan ini,” pungkas Saelany.

Penulis : Tim Komunikasi Publik Dinkominfo Kota Pekalongan
Editor : Rk, Diskominfo Jateng

Berita Terkait