Jelang Uji Coba Pembelajaran Tatap Muka, Sekolah Atur Jadwal Masuk Peserta Didik

  • 29 Mar
  • yandip prov jateng
  • No Comments

KOTA PEKALONGAN – Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 2 Kota Pekalongan ditunjuk menjadi salah satu sekolah percontohan uji coba Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di Kota Pekalongan. Sejumlah peralatan pendukung protokol kesehatan serta prosedur standar PTM disiapkan oleh pengelola sekolah tersebut.

Kepala SMP Negeri 2 Kota Pekalongan, Heni Daryani, menegaskan, PTM di tengah situasi pandemi mengharuskan setiap fasilitas pendidikan harus benar-benar bisa menjamin para peserta didik, tenaga pengajar serta seluruh lingkungan belajar cukup aman dari risiko penularan virus Covid-19.

Pihaknya telah menyediakan tempat cuci tangan, cairan disinfektan pencuci tangan (handsanitizer), serta alat pengukur suhu tubuh (thermo gun) di setiap ruang kelas, serta 32 unit wastafel di bebeberap penjuru sekolah.

“Yang tidak kalah penting, sekolah juga telah menyusun SOP pencegahan selama pelaksanaan uji coba PTM, baik yang ditujukan kepada para tenaga pengajar, tenaga kependidikan maupun bagi para peserta didik sejak dari rumah, selama di lingkungan sekolah hingga sampai di rumah lagi,” paparnya di kantornya, Jumat (26/3/2021).

Pada tahap uji coba PTM periode I pada 5-16 April 2021 nanti, Heni menyebutkan, pembelajaran di kelas dilakukan secara bergiliran (sifing). Sebanyak 50 persen siswa atau 16-18 orang secara bergiliran akan mengikuti pembelajaran tatap muka di kelas, sementara sisanya akan mengikuti pembelajaran via daring. Kemudian, PTM diberlakukan selama empat jam per hari tanpa istirahat dengan waktu pelaksanaan sekitar 30 menit per mata pelajaran. Pengaturan tersebut dilakukan untuk mencegah penumpukan siswa di sekolah.

“Dalam satu hari kami bagi menjadi tiga sif, karena sekolah kami ada dua lantai, nanti sif pertama dan ketiga ditempatkan di lantai 1 (lantai bawah). (Waktu belajar) untuk kelas VII dimulai pada pukul 07.30 WIB, sementara untuk sif ketiga untuk kelas IX pada pukul 09.30 WIB. Namun, sebelum itu, anak kelas VIII di sif kedua di lantai 2 (lantai atas) sudah masuk terlebih dahulu sekitar pukul 09.00 WIB.

Semua yang hadir di sekolah, imbuhnya, wajib memakai masker, rutin mencuci tangan di tempat yang telah disiapkan, menjaga jarak aman, dan membawa peralatan makan serta alat tulis sendiri. Tidak hanya itu, sebelum pelaksanaan uji coba PTM, kepala sekolah dan para guru yang dilibatkan dalam uji coba PTM juga wajib menjalani vaksinasi Covid-19 terlebih dahulu.

Heni menambahkan, pihaknya juga sudah menyiapkan skema alur masuk dari pintu gerbang sekolah hingga ruang kelas. Pintu keluar masuk dibuat jalur satu arah agar siswa tidak saling berpapasan. Di samping itu, sekolah juga sudah menyiapkan ruang UKS dengan kapasitas dua tempat tidur sebagai ruang isolasi dan ruang pemantauan kesehatan oleh tim kesehatan sekolah, jika ada peserta didik yang mengalami gejala terpapar Covid-19. Bahkan, ruang isolasi khusus untuk guru juga sudah disediakan. Saat di ruang kelas, peserta didik wajib duduk di bangku yang telah disediakan sesuai dengan nomor urutnya.

“Untuk penyemprotan disifektan di beberapa area sekolah dilakukan secara berkala oleh tim Satgas Covid sekolah, sementara siswa-siswi juga kami minta untuk membawa kain lap untuk membersihkan meja, kursi atau peralatan pribadinya dengan cairan disinfektan yang sudah disediakan oleh sekolah,” ujarnya.

Sebelum uji coba PTM dilakukan, Heni menyatakan pihaknya telah melakukan pendataan tentang persetujuan dari setiap orang tua murid.

“Sehingga jika mereka yang tidak menginginkan PTM, tetap kami fasilitasi pembelajaran melalui sistem daring,” pungkasnya.

Penulis: Tim Komunikasi Publik Dinkominfo Kota Pekalongan
Editor: Tn/Ul, Diskominfo Jateng

Berita Terkait