Jangan Sampai Masyarakat Cemas dan Ketakutan

  • 21 Oct
  • yandip prov jateng
  • No Comments

BANJARNEGARA – Pemerintah bersama masyarakat Kabupaten Banjarnegara berkomitmen untuk menolak segala bentuk gerakan massa yang anarkis dan dapat memecah belah bangsa. Selain itu, berbagai informasi yang mengandung unsur kebencian dan berita hoaks akan dicegah penyebarannya agar tidak meresahkan masyarakat.

Kedua komitmen tersebut menjadi bagian dari deklarasi damai yang dibacakan secara serentak oleh Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompinda) Kabupaten Banjarnegara, para tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh pemuda dan perwakilan mahasiswa, di Aula Sasana Bhakti Praja Sekretariat Daerah Banjarnegara, Senin (19/10/2020).

Bupati Banjarnegara Budhi Sarwono mengatakan, enam buah poin lainnya adalah komitmen untuk tetap mewujudkan Banjarnegara yang kondusif, aman, dan damai. Selanjutnya, Banjarnegara yang cinta damai dan menolak kerusuhan, mempersiapkan generasi muda yang menjunjung tinggi persatuan dan kesatuan bangsa. Lalu, tetap tunduk dan patuh terhadap peraturan perundangan yang berlaku, mendukung langkah tegas pemerintah terkait penindakan pelaku kerusuhan, serta ikut berperan serta dalam pencegahan penyebaran virus Covid-19.

“Deklarasi ini tidak menakutkan. Banjarnegara itu adem ayem kok, ndak ada apa-apa. Insyaallah damai. Tinggal kami Forkopimda melayani masyarakat dengan baik saja,” katanya.

Bupati juga meminta semua komponen di Banjarnegara untuk dapat memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.

“Layani masyarakat dengan baik. Jangan sampai masyarakat cemas, ketakutan. Insyaallah dengan begitu Banjarnegara damai. Banjarnegara tetap sehat dan produktif. Protokol kesehatan tetap, tapi kerja juga jalan terus harus semangat, agar pertumbuhan ekonomi tetap jalan,” ujar Budhi.

Di tempat lain, komitmen yang sama juga diikrarkan oleh Pemerintah Kabupaten Cilacap bersama berbagai elemen masyarakat. Bupati Cilacap, Tatto Suwarto Pamudji menyampaikan, keberagaman adalah unsur pembentuk Indonesia menjadi bangsa yang besar. Tentunya, hal tersebut harus dijaga dengan memperkuat persatuan dan kesatuan oleh seluruh elemen bangsa.

“Kita terlanjur menjadi bangsa Indonesia, yang tentunya penuh dengan keanekaragaman. Pembangunan yang dijalankan selama ini jangan sampai rusak oleh kepentingan-kepentingan segelintir pihak yang anarkis,” lanjut Bupati Tatto di pendopo Wijayakusuma Cakti.

Sementara itu, Kapolres Batang AKBP Edwin Louis Sengka mengatakan, situasi Kamtibmas di Kabupaten Batang masih dalam keadaan kondusif. Namun, pihaknya tetap melakukan langkah-langkah antisipasi apabila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan dari oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab untuk mengganggu kondusivitas Kamtibmas di Kabupaten Batang.

“Deklarasi yang sekarang diadakan ini mencerminkan bahwa warga Batang secara keseluruhan menolak unjuk rasa yang sifatnya anarkis dan apabila ingin berpendapat sampaikanlah secara santun,” tutur Edwin saat ditemui usai acara pembacaan deklarasi damai di Alun-alun Kabupaten Batang.

Salah satu peserta deklarasi damai, Nurul Awaludin, menyatakan, deklarasi tersebut menunjukkan adanya niat seluruh unsur masyarakat dan pemerintah untuk mengedepankan upaya penyampaian aspirasi yang baik tanpa anarki.

Menurutnya, penyampaian aspirasi menggunakan cara-cara anarkis adalah contoh yang buruk karena merusak fasilitas umum.

“Deklarasi ini dapat menjadikan masyarakatnya lebih waspada lagi. Yang terpenting kita harus mematuhi peraturan khususnya pelajar dan sikapilah secara lebih dewasa tentang Undang-undang Cipta Kerja, agar situasi negara tetap kondusif,” beber pelajar asal SMKN 1 Kandeman tersebut.

Sebagai informasi, deklarasi damai digelar secara serentak oleh seluruh pemerintah kabupaten dan kota se-Jawa Tengah, Senin (19/11/2020). Ikrar tersebut dilakukan demi mencegah munculnya berbagai aksi anarkis seperti yang terjadi beberapa waktu lalu saat demonstrasi Undang-Undang Cipta Kerja.

 

Penulis: Mujiprast/Kontributor Banjarnegara, Mocko/Humas Cilacap, Heri/MC Batang
Editor: Tn/Diskominfo Jateng

Berita Terkait