Jangan Panik, Tetap Tenang dan Siaga Hadapi Ancaman Corona

  • 09 Mar
  • yandip prov jateng
  • No Comments

KUDUS – Pemerintah Kabupaten Kudus melalui Dinas Kesehatan dan RSUD Loekmono Hadi meningkatkan kesiapsiagaan terhadap ancaman wabah virus corona (covid-19). Terlebih, adanya satu pasien terduga corona yang sedang dirawat di RSUD Kudus.

Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Kudus Hartopo menghimbau masyarakat Kudus agar tidak panik dan bereaksi berlebihan terhadap isu terkait virus corona ini. Dia mengatakan, kasus virus corona saat ini menjadi problem dunia internasional. Bahkan, beberapa negara melakukan pembatasan terhadap orang yang akan masuk ke negaranya. Salah satu contohnya adalah dengan adanya pemberhentian sementara ibadah umrah.

“Saya mengimbau kepada semua warga di Kabupaten Kudus, jangan sampai ketakutan yang berlebih dengan adanya berita tidak benar mengenai wabah corona yang masuk di Kudus karena sampai saat ini belum ada seorang warga pun yang positif terindikasi virus corona,” jelas Hartopo pada sosialisasi kesiapsiagaan menghadapi infeksi covid-19 atau vidus corona di Pendapa Kabupaten Kudus, Jumat (6/3/2020).

Terkait masalah ada pasien yang terduga corona, Hartopo menjelaskan pasien tersebut belum dipastikan positif terkena corona.

“Saya bahkan langsung mengecek sendiri kebenaranya di RSUD Loekmono Hadi. Ternyata pasien tersebut baru terduga karena yang bersangkutan baru datang dari luar negeri, oleh karena itu, dilakukan observasi mengenai kesehatanya untuk antisipasi saja,” imbuh Hartopo.

Di hadapan para pimpinan OPD, camat, kades dan lurah serta perwakilan dari rumah sakit se-Kabupaten Kudus, dirinya meminta agar ada sosialisasi yang lebih masif terkait penyebaran virus corona ini.

“Salah satu informasi yang harus disampaikan adalah adanya langkah-langkah antisipasi yang bisa kita lakukan. Misalnya saja dengan menjaga pola hidup sehat, kebersihan lingkungan, makan makanan bergizi dan mencuci tangan dengan sabun,” pungkasnya.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kudus Joko Dwi Putranto menyampaikan, wabah virus corona telah menimbulkan keresahan pada masyarakat di berbagai belahan dunia. Karenanya, melalui sosialisasi itu, diharapkan masyarakat tenang dan tidak mudah terpengaruh dengan berita hoaks yang beredar di media sosial.

“Tujuan diadakanya sosialisasi kesiapsiagaaan covid-19 adalah untuk menjaga kondusifitas masyarakat. Musuh terbesar kita bukan dari isu virus corona tetapi kepanikan dan ketakutan serta keresahan masyarakat dengan maraknya berita hoaks di sosial media,” jelasnya.

Penulis : Kontributor Kab Kudus
Editor : Di, Diskominfo Jateng

Berita Terkait