Jangan Hanya Berbondong-bondong Nonton

  • 13 Sep
  • bidang ikp
  • No Comments

PURBALINGGA – Pagelaran wayang kulit lebih dari sekedar hiburan atau tontonan masyarakat. Namun, justru pesan-pesan berharga dari pagelaran itu yang mesti dijadikan tuntunan hidup.

“Dalam cerita ada hal yang bisa kita petik hikmahnya. Jadi masyarakat tidak hanya berbondong-bondong datang untuk nonton, tapi mari kita jadikan tuntunan untuk kita implementasikan dalam kehidupan kita,” kata Bupati Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi saat menghadiri acara Ruwat Bumi dan Pagelaran Wayang Kulit Semalam Suntuk bersama Ki Dalang Gandik Wayah Soegino, di Lapangan Desa Wlahar, Kecamatan Rembang, Kamis (12/9/2019).

Bupati menyambut baik rangkaian kegiatan ruwat bumi dan wayang kulit yang diselenggarakan tersebut. Apalagi, ruwat bumi merupakan tradisi lokal masyarakat Jawa yang dipelihara turun temurun.

“Melaksanakan kegiatan ini sama saja dengan nguri-uri budaya. Mari kita manfaatkan momentum tahun baru Islam ini untuk bersyukur. Karena selama ini Desa Wlahar diberikan nikmat luar biasa, hasil bumi melimpah, dan udara yang segar,” bebernya.

Kepala Desa Wlahar, Ali, menyampaikan terima kasih kepada masyarakat yang telah nyengkuyung untuk kelancaran dan suksesnya rangkaian acara ruwat bumi dan pagelaran wayang kulit. Termasuk, warga desa lain di Kecamatan Rembang, Kejobong dan Pengadegan, yang ikut menyukseskan acara tersebut.

Dia juga berpesan kepada masyarakat agar selalu menjaga kekompakan dan kegotongroyongan. Khususnya, dalam menjalankan program pemerintah, salah satunya bergotong royong menjaga kelancara pemberian bantuan Program Keluarga Harapan (PKH).

 

Penulis : Humas Purbalingga

Editor : Ul, Diskominfo Jateng

Berita Terkait