JALAN TERTIMBUN LONGSOR, 2.500 WARGA KENDAL TERISOLASI

  • 26 Apr
  • dev_yandip prov jateng
  • No Comments

KENDAL – Bencana alam kembali menimpa warga Desa Kaliputih, Kecamatan Singorojo, Kendal. Setelah pada awal Maret lalu, jembatan putus akibat tergerus derasnya arus sungai, kali ini jalan yang berada di bawah bukit tertimbun longsoran tanah. Akibatnya, sebanyak 2.500 warga setempat terisolasi. Pasalnya, jalan sepanjang 50 meter itu tak bisa dilewati kendaraan akibat tertutup material tanah dan pepohonan yang tumbang. Untuk keluar masuk desa, warga Desa Kaliputih harus lewat jalan memutar yang jaraknya lebih dari 30 km.

Kepala BPBD Kendal, Sigit Sulistyo, mengatakan, jalan baru dibangun di sebelah jalan yang terkena longsoran. Jalan tersebut hanya bisa dilalui pejalan kaki dan kendaraan roda dua. Sedangkan untuk roda empat belum bisa lewat, karena kondisinya membahayakan. Dikhawatirkan mobil bisa terperosok masuk jurang.  ”Jalan ini sifatnya darurat saja. Jadi, tidak bisa dilalui mobil,” kata Kepala BPBD Kendal, Sigit Sulistyo, Senin (24/4).

Pembuatan jalan kemarin dilakukan menggunakan alat manual. Tebing di sebelah utara jalan yang longsor dikepras dengan cangkul dan linggis. Jalan baru selebar tiga meter itu dibuat melintasi tanah milik warga.

Menurut Joko, warga setempat, bukit di samping jalan tersebut longsor setelah kawasan tersebut diguyur hujan deras pada Minggu (23/4) siang. Diduga karena tak kuat menahan air, bukit tersebut mengalami longsor.

”Warga sekitar yang melintas di jalan sempat melihat pohon di atas bukit bergerak-gerak. Posisi saya sedang naik mobil, kemudian berhenti karena lihat pohon sudah goyang-goyang kencang,” kata Joko menceritakan kejadian longsor

Tak berselang lama, material tanah dari atas bukti longsor hingga menimbun jalan. Selain itu, sejumlah pohon ikut tumbang hingga meluncur menutup jalan sepanjang 50 meter. Beruntung, saat kejadian tidak ada warga yang melintas, sehingga tidak sampai menimbulkan korban jiwa. Praktis, setelah kejadian itu, jalan utama Desa Kaliputih putus. Bahkan, warga nyaris tidak bisa keluar dari desa. Sejumlah warga yang mengendarai sepeda motor terpaksa memutar arah mencari jalan lain yang jaraknya lebih jauh.

”Jika biasanya hanya 5 km, namun jika memutar bisa mencapai 30 km. Warga yang hendak keluar dari desa terpaksa berjalan kaki melintasi bukit yang curam dan licin,” kata Muhtamin, warga lainnya.

Muhtamin menambahkan, kejadian itu langsung dilaporkan ke pihak desa, diteruskan ke kecamatan dan Pemkab Kendal. Dan, Senin (24/4) siang, warga dibantu anggota TNI, tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Satpolkar Kendal langsung bergerak membersihkan timbunan material tanah dan pohon. Mereka juga membuka akses jalan baru agar warga bisa beraktivitas.

”Untung saja, Senin hari ini (kemarin) tanggal merah, sehingga anak-anak libur sekolah dan warga yang bekerja libur. Sehingga bisa bekerja bakti membersihkan longsoran tanah yang menimbun jalan,” ujarnya.

Kepala Desa Kaliputih, Suyoto, mengatakan, pembuatan akses jalan baru ini dilakukan agar aktivitas warga kembali normal. ”Sebab, jalan yang longsor ini adalah akses terdekat dan tercepat ke desa lain. Jika tidak dibuatkan akses jalan baru, maka 2.500 warga di empat dusun terisolasi, tidak bisa ke mana-mana,” ujar Suyoto sambil menambahkan jalan baru ini bersifat sementara menunggu perbaikan dari Pemkab Kendal. ( Kontributor Kendal / heDJ )

Berita Terkait