JADIKAN PASAR RAKYAT SEKALIGUS TEMPAT BERWISATA

  • 23 Jan
  • yandip prov jateng
  • No Comments

JEPARA-Bupati Jepara Ahmad Marzuqi berharap dengan adanya fasilitas dan sarana yang sudah dibangun oleh pemerintah, keberadaan pasar rakyak menjadi representasi tempat belanja sekaligus tempat berwisata yang menyenangkan. Hal ini disampaikan bupati, usai meresmikan penempatan pedagang pasar Keling, pada Senin, (22/1) pagi. Hadir dalam kesempatan itu, wakil bupati Dian Kristiandi dan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Jepara.

Di hadapan ratusan pedagang, bupati mengapresiasi seluruh pihak terkait yang telah menghadirkan pasar Keling dengan wajah baru.

“Pasar Keling ini merupakan representasi sebuah pasar yang telah direvitalisasi berdasarkan Standar Nasional Indonesia (SNI), yang memenuhi persyaratan umum seperti kebersihan, kesehatan, keamanan, dan kenyamanan,” kata Marzuqi.

Untuk itu, bupati meminta kepada pengelola, pedagang, dan masyarakat ikut bertanggung jawab dan memanfaatkan pasar ini sebagai sarana dalam membangun perekonomian masyarakat.

“Saya berharap, masyarakat akan lebih tertarik bertransaksi di pasar rakyat karena merasakan kenyamanan, keamanan, dan kebersihan,” imbuhnya.

Bupati mengatakan, dengan adanya pasar yang representatif ini, petugas kebersihan pasar sudah tidak lagi dari Tenaga Harian Lepas (THL), melainkan dari petugas khusus cleaning service atau dipihakketigakan. Sehingga, kebersihan pasar benar-benar akan terjaga.

“Saya juga berharap, adanya kios pasar baru ini tidak ada lagi lapak yang muncul di depan pasar. Sehingga, pasar ini punya fasilitas parkir yang memadai,” terang Marzuqi.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jepara Inah Nuroinah mengatakan, pasar Keling dibangun dari dana tugas pembantuan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) tahun 2017 melalui Kementrian Perdagangan RI sebesar Rp. 5,7 miliar.

“Selain 255 kios dan los yang rapi, ke depan juga akan disediakan areal parkir roda empat, Tempat Pembungan Sampah (TPS), toilet, musholla, poliklinik, dan juga ruang menyusui,” kata Inah.

Selain itu, untuk meningkatkan daya saing, pasar tradisional wajib merubah citra negatif pasar menjadi tempat belanja yang ramah, jujur, dan profesional.

Tidak hanya pengelola, para pedagang juga memiliki tanggung jawab yang sama dalam menjaga dan memelihara sarana yang ada di dalam lingkungan pasar.

Usai meresmikan operasional pasar Keling, bupati bersama rombongan juga meresmikan operasional pasar Mayong. Berbeda dengan pasar Keling, pasar Mayong khusus lantai II digunakan sebagai pusat kuliner rakyat. (Diskominfojepara@dian).

Berita Terkait