Inginkan Tenun Tercatat Jadi Warisan Nusantara Indonesia

  • 06 Mar
  • yandip prov jateng
  • No Comments

JEPARA – Pemerintah Kabupaten Jepara akan menggelar Festival Tenun Internasional 2020. Berbeda dari pelaksanaan tahun sebelumnya, festival kali ini akan mengundang penenun dari seluruh Indonesia, bahkan Negara sahabat.

Hal itu diungkapkan Sekretaris Desa Troso Jamal saat audiensi dengan Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekda Jepara di ruang kerja Bupati Jepara, Kamis (5/3/2020). Disampaikan, jika tahun lalu memecahkan Museum Rekor Indonesia (Muri) dengan penenun terbanyak, tahun ini dilaksanakan berbeda dan dipastikan lebih besar lagi. Salah satunya dengan mengundang daerah-daerah penghasil tenun di Indonesia, termasuk beberapa negara sahabat.

“Tahun ini akan lebih besar  dan meriah lagi, dibanding dengan sebelum-sebelumnya,” kata Jamal.

Jamal menyampaikan, Festival Tenun Internasional 2020 rencananya akan dilaksanakan mulai Minggu, 5 Juli dan dilanjutkan tanggal 10, 11, dan 12 Juli 2020.  Beberapa agenda yang akan dilaksanakan yaitu, 3 Fun (Fun bike, Fun Walk, Fun Aerobic), workshop dan seminar tenun nasional dan internasional 2020, expo UMKM, karnival tenun nusantara, hingga bazar makanan nusantara. Tidak ketinggalan pemilihan duta mas dan mbak tenun, fashion show, lomba mewarnai, lomba motif tenun, dan pentas seni budaya.

 “Kami berniat komitmen untuk mencatatkan bahwa tenun ini merupakan warisan nusantara Indonesia,” katanya.

Ditambahkan, kondisi para perajin tenun agak labil dalam hal produksi. Hal ini lantaran persaingan tenaga kerja dengan perusahaan asing di sekitar Kecamatan Pecangaan. Untuk itu para perajin terus berinovasi untuk mencukupi kebutuhan pasar. Salah satunya dengan produksi tenun setengah mesin. Meskipun tidak sampai seratus persen untuk mencukupi kebutuhan pasar.

“Saat ini kami baru mampu mencukupi kebutuhan pasar 60 persen,” imbuh Jamal.

Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekda Jepara Mulyaji menyampaikan, festival tenun troso yang biasanya dilaksanakan oleh masyarakat lokal, akan dijadikan sebagai even tahunan di Kabupaten Jepara. Sehingga diharapkan akan mampu mendatangkan para wisatawan lebih banyak lagi.

“Kami harapkan kepada Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Jepara untuk memasukkan festival tenun troso ini sebagai agenda tahunan di Jepara,” kata Mulyaji.

Dengan dimasukkannya sebagai salah satu agenda tahunan, lanjutnya, tentu akan direspon pelaksanannya dan didukung Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Jepara.

“Akan masuk kalender tahunan di tingkat kabupaten, seperti halnya Perang Obor, Baratan, Memeden Gadu dan Jembul Tulakan,” katanya.

Menurut Mulyaji, nuansa festival tenun troso ini berbeda dengan tempat lain. Jika daerah lain fokus pada seni, budaya, serta tradisi. Akan tetapi, untuk tenun troso, selain seni dan tradisi juga terkait dengan promosi tenun (pemasaran) yang ada di Jepara.

Penulis : Diskominfo Jepara

Editor : Di, Diskominfo Jateng*P

Berita Terkait