Hujan Abu, Warga Diimbau Tetap Tenang

  • 03 Mar
  • yandip prov jateng
  • No Comments

BOYOLALI – Meski Gunung Merapi kembali erupsi, Selasa (3/3/2020), masyarakat diminta tetap tenang dan tak terpengaruh isu hoaks. Selama abu vulkanik masih ada, mereka juga diminta menggunakan masker.

Imbauan itu disampaikan Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Boyolali, Kurniawan Fajar Prasetyo, saat mengunjungi lokasi di Desa Sangup, Selasa (3/3/2020). Diakui, saat erupsi, banyak pihak yang berupaya memberikan berita atau informasi yang tidak benar. Karenanya, Yoyok meminta masyarakat tidak panik atas kejadian ini dan tidak percaya dengan informasi hoaks.

Dia juga menganjurkan warga menggunakan masker dalam beraktivitas, karena abu erupsi gunung berapi mengandung silica yang berbahaya untuk kesehatan tubuh.
“Ini abunya ada silica jadi masyarakat sebaiknya menggunakan masker saat di luar rumah. Kami imbau untuk menggunakan masker dan penutup kepala,” imbuh Yoyok.

Untuk itu, pihaknya telah membagikan 9.000 masker kepada masyarakat yang paling terdampak abu vulkanik, yakni di Kecamatan Cepogo, Musuk, dan Tamansari. Bahkan wilayah Kecamatan Boyolali juga terdampak hujan abu yang terjadi cukup tebal.

“Kita drop masker di wilayah Kecamatan Musuk termasuk semua desa, terus di Cepogo, Wonodoyo, dan di kota,” katanya.

Ditegaskannya, BPBD bersama dengan instansi, lembaga dan organisasi terkait memastikan kejadian ini tidak mengakibatkan warga mengungsi. Namun, pihaknya akan terus memantau perkembangan informasi terkini situasi Gunung Merapi.

“Yang paling parah hujan abu tampaknya di KRB (kawasan rawan bencana) III yang meliputi Musuk, Sangup, Cluntang, Sruni dan lainnya,” terangnya.

Berdasarkan keterangan dari akun Twitter resmi Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi ( BPPTKG) Gunung Merapi mulai erupsi pada pukul 05.22 WIB. Erupsi tercatat di seismogram dengan amplitudo 75 mm dan durasi 450 detik. BPPTKG juga mencatat tinggi kolom erupsi vertikal mencapai 6.000 meter dari puncak. Awan panas guguran meluncur ke arah hulu Kali Gendol dengan jarak maksimal dua kilometer. Sementara abu vulkanik mengarah ke arah utara yang merupakan wilayah Kabupaten Boyolali.

Penulis : Kontributor Kab Boyolali
Editor : WH/Diskominfo Jtg

Berita Terkait