Hasilkan Beras Lebih Sehat, Bupati Semarang Siapkan Drone

  • 16 May
  • yandip prov jateng
  • No Comments

KABUPATEN SEMARANG – Para petani diimbau untuk mengurangi penggunaan pupuk kimia saat bercocok tanam padi. Sehingga, akan semakin banyak petani yang mau repot mengubah pola tanam, dengan memanfaatkan pupuk organik.

Hal itu disampaikan Bupati Semarang Ngesti Nugraha, saat temu wicara dengan petani di Dusun Ngentaksari, Candirejo, Tuntang, Rabu (15/4/2023). Pihaknya akan menggandeng Masyarakat Pertanian Organik Indonesia (Maporina) untuk membuat semacam standar operasional prosedur pertanian organik, sehingga para petani dapat lebih memahami tahapan dan tata cara pertanian organik.

“Kita akan bantu siapkan drone untuk penyemprotan tanaman, agar mendapatkan beras yang lebih baik bagi kesehatan,” tutur bupati.

Menurut bupati, pertanian organik membutuhkan kedisiplinan, agar mendapat hasil yang baik. Selain kandungan bahan kimia yang rendah, diharapkan tingkat produksi hasil panen padi akan meningkat.

Petani pelopor, Ismail menjelaskan, dirinya bersama 50 petani lainnya telah membuktikan hasil panen bisa melimpah dengan memggunakan pupuk organik. Jika mutu tanah telah kembali normal atau berkurang kandungan bahan kimianya, hasil panen bisa mencapai 11 ton per hektare, dari yang sebelumnya hanya lima ton.

“Dalam rentang satu tahun atau dua kali panen saja, jika pupuk organiknya cukup, tanah sudah kembali normal kesuburannya,” terangnya.

Saat ini, dirinya mengusahakan luasan lahan pertanian semi organik seluas kurang lebih dua hektare. Dia yakin, akan banyak petani di sekitar Rawa Pening yang berminat mengikuti jejaknya. Terutama, setelah melihat peningkatan jumlah hasil panen.

Sekretaris Maporina Jawa Tengah, Supardiman siap mendampingi para petani untuk menjalankan pertanian organik.

“Termasuk pendampingan untuk membuat pupuk dari bahan organik,” pungkasnya.

Penulis: Junaedi, Diskominfo Kab Semarang
Editor: Di/Ul, Diskominfo Jateng

Berita Terkait