HARI AGRARIA, 4 WARGA KURANG MAMPU TERIMA SERTIPIKAT  

  • 24 Sep
  • yandip prov jateng
  • No Comments

WONOGIRI – Peringatan Hari Agraria dan Tata Ruang Nasional ke-58 diperingati dengan upacara bendera  di  Kantor ATR/BPN Wonogiri,Senin(24/9). Bupati Wonogiri, Joko Sutopo bertindak sebagai pembina upacara di hadapan puluhan karyawan ATR/BPN Wonogiri.

Peringatan Hari Agraria dan Tata Ruang Nasional tahun 2018 ini mengambil tema “Tanah dan Ruang untuk Keadilan dan Kemakmuran”, yang mengandung makna tanah dan ruang sebagai satu kesatuan utuh yang dapat memberikan keadilan dan kemakmuran dalam penggunaan, pemanfaatan, pemilikan untuk seluruh masyarakat, pelaku usaha maupun Negara.

Selain upacara bendera, juga dilakukan pemotongan tumpeng oleh Bupati Wonogiri didampingi Kepala Kantor Pertanahan Agraria/Tata Ruang setempat Mujiono A.Ptnh MM. Dalam kesempatan yang sama diserahkan secara simbolis sertifikat tanah kepada 4 KK warga kurang mampu di daerah itu.

Dalam kesempatan tersebut Bupati menyatakan pihaknya bersama tim terkait berkomitmen merampungkan proses pembayaran ganti rugi proyek pembangunan Waduk Pidekso Wonogiri selesai sebelum akhir  tahun 2018. Dari total 1.634 bidang yang terkena proyek bendungan  hingga saat ini sudah 60-70 persen berhasil diselesaikan.”Kita rencanakan sebelum akhir Desember 2018 nanti (ganti rugi) selesai seluruhnya,” ungkap Bupati Joko saat dikonfirmasi selesai acara.

Menurutnya,  proyek nasional pembangunan Waduk Pidekso di Kecamatan Giriwoyo Wonogiri terus berjalan sesuai jadwal. Waduk yang siap menggenangi tiga desa yakni Pidekso dan Tukulrejo (Kecamatan Giriwoyo), serta Sendang Sari (Batuwarno) juga menggusur sejumlah sekolah dasar (SD) di wilayah tersebut.

“Meski demikian pembangunan proyek ini (waduk Pidekso) tidak akan merugikan sektor lain khususnya insfrastruktur pendidikan maupun pemukiman warga,” lanjut orang nomor satu di Pemkab Wonogiri itu.

Pihaknya bersama pemerintah pusat,  Kantor Pertanahan/Agraria serta Kelompok Masyarakat (Pokmas) di tiga desa itu setiap saat selalu menggelar rapat koordinasi. Langkah ini, kata dia, guna mengantisipasi munculnya masalah sekecil apapun di tengah masyarakat yang terdampak.(HUMAS-est)

Berita Terkait