Gayam, Mirip Jengkol yang Dipercaya Dapat Turunkan kolesterol

  • 28 Feb
  • yandip prov jateng
  • No Comments

REMBANG – Gayam, makanan unik dan khas dari Kabupaten Rembang. Bentuknya mirip jengkol. Namun gayam tidak berbau dan rasanya gurih. Jenis pohonnya mirip pohon mangga.

Dulu pohon ini banyak dijumpai dipekarang rumah namun sekarang sangat jarang. Desa Criwik, Kecamatan Pancur adalah salah satu daerah yang masih banyak pohon gayamnya.

Eva salah satu penjual gayam mengatakan, di musim penghujan seperti sekarang ini pohon gayam banyak berbuah. Biasanya tanaman tersebut tumbuh di sekitar area persawahan (tegalan) dan pinggiran sungai. Sekali panen, satu pohon gayam bisa menghasilkan ribuan buah yang bentuknya menyerupai buah jengkol.

“Gayam istilahnya seperti jengkol tapi tidak jengkol, karena rasanya beda dan kalau jengkol itu bau seperti pete kalau ini (gayam) tidak, rasanya gurih,” jelas Eva.

Ditambahkan, dibanding buah lain, seperti durian, alpukat dan sirsak, gayam memang kurang populer. Menurutnya hal itu disebabkan gayam tidak dapat dimakan secara langsung.

“Kulit dan buahnya cukup keras, sehingga membutuhkan proses tersendiri untuk dapat mengkonsumsinya. Biasanya, orang akan merebus, membakar, ataupun menggoreng buah gayam dalam irisan kecil-kecil maupun dalam bentuk utuh,” imbuhnya.

Setelah direbus selama 15 menit tekstur gayam cenderung mirip dengan ketela namun ada sedikit aroma khas gayam yang sangat tipis. Meski tidak terlalu diminati, kata Eva buah yang memiliki masa panen 2 kali dalam satu tahun ini memiliki banyak khasiat salah satunya untuk menurunkan kolesterol.

Eva biasa menjual 1 bungkus gayam berisi 30 buah dengan harga Rp. 10.000. Sedangkan 1 bungkus berisi 100 buah dihargai Rp. 45 – 50 ribu tergantung besar kecilnya buah gayam.

Penulis : Kontributor Humas Rembang

Editor : Di, Diskominfo Jateng*P

Berita Terkait