BATANG – Pandemi Covid-19 bukan hanya berdampak pada sektor kesehatan, pendidikan, dan perekonomian, melainkan juga pada ketentraman masyarakat. Banjir informasi mengenai virus Corona dan penyakit yang ditimbulkannya bisa membingungkan warga, terutama bila tidak jelas mana informasi yang benar, dan mana yang bohong alias hoaks. Media sosial menjadi sarana paling mudah penyebaran informasi hoaks.
Fatchurrozak Fazani, salah satu penggiat media sosial Pigura Warga Batang, menuturkan, aplikasi berbagi pesan WhatsApp menjadi media yang paling cepat dan mudah untuk menyebarkan hoaks. Kondisi ini lebih sulit dikendalikan oleh berbagai pihak daripada penyebaran informasi hoaks melalui media sosial seperti Facebook atau website.
Menurutnya, hoaks dapat ditangani dengan mudah apabila ada kerja sama yang baik antara pemerintah dengan seluruh komunitas dan aktivis media sosial. Saat ini, masyarakat membutuhkan referensi resmi dari instansi mengenai kebenaran sebuah informasi, termasuk segala hal terkait Covid-19.
“Untuk menangani hoaks seputar pandemi Covid-19, perlu dilakukan konferensi pers tiap beberapa hari sekali termasuk persebaran Covid-19,” ujar Fazani pada acara Diskusi untuk Membangun Komitmen Bersama Melawan Berita Hoaks, di Ruang Analitic Diskominfo Kabupaten Batang, Senin (20/4/2020).
Sementara itu, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Batang, Jamal Abdul Naser mengemukakan, peran dan komitmen kuat dari komunitas penggiat medsos aangat dibutuhkan pemerintah untuk membantu penyampaian informasi yang benar dan dapat dipertanggungjawabkan kepada warganet.
“Kita ingin bersama-sama saling berbagi saran tentang cara mengatasi isu-isu yang tidak benar, terkait pandemi Covid-19,” ungkapnya.
Jamal menambahkan, berdasarkan informasi dari media cetak, temuan berita hoaks seputar pandemi Covid-19 telah mencapai angka 700 konten. Hal inilah yang mendorong pihaknya untuk memperkuat komitmen dengan berbagai mitra untuk menangani informasi hoaks.
“Ke depan kemitraan dengan komunitas penggiat medsos akan lebih diintesifkan, agar memiliki pegangan yang sama terkait komumikasi publik,” tegas Jamal.
Senada, Kepala Bidang Informasi dan Komunikasi Publik, Puji Setyowati menyatakan pihaknya terus berusaha memantau dan mengendalikan peredaran berita-berita bohong yang berpotensi meresahkan masyarakat.
Lebih lanjut, Puji menerangkan, Diskominfo Batang akan membuat kanal alias saluran khusus untuk menganalisis berbagai informasi hoaks dengan konten lokal di wilayah Batang. Selanjutnya, data tersebut dilaporkan ke Kementerian Kominfo agar ditindaklanjuti sesuai kewenangannya.
Penulis: Hr/Kontributor Batang
Editor: Tn/Diskominfo Jateng
Mc Batang Jateng/Heri)
